Spirit of Aqsa, Gaza- Anggota biro politik Hamas, Izzat Al-Rishq, menilai militer Israel gagal melakukan invasi darat ke Jalur Gaza. Pada Jumat malam (27/10), Al-Qassam berhasil memukul mundur tentara Israel dalam pertempuran darat di Beit Hanoun (utara Gaza) dan timur Bureij (tengah).
Menurut Hamas, Israel melampiaskan kegagalan militer tersebut dengan memobardir Jalur Gaza. Mereka membantai warga sipil Gaza menggunakan pesawat tempur. Selain itu, penjajah Israel juga memutus listrik dan jalur komunikasi untuk menyembunyikan aksi pembantaian tersebut.
“Netanyahu dan tentaranya yang kalah tidak akan mampu mencapai prestasi militer apa pun, dan peningkatan terorisme, pembantaian, dan perang pemusnahan terhadap warga sipil dan rumah yang dilakukan tentara musuh hanyalah bukti kekalahan, bukan bukti kekuatan,” kata Izzat melalui keterangan pers resmi Hamas, Jumat malam (27/10) waktu setempat.
“Peningkatan pembantaian dan perang genosida yang dilakukan Zionis Israel, di bawah naungan kegelapan, terhadap rumah-rumah orang-orang yang tidak berdaya di Jalur Gaza, dengan segala macam pemboman biadab melalui darat, laut dan udara, merupakan ekspresi dari kegagalan mereka yang menyedihkan,” tutur Izzat.
Selain itu, Hamas mengungkapkan, tindakan zionis Israel memutus jaringan komunikasi dan listri termasuk pangan ke Jalur Gaza merupakan kejahatan perang. Penjajah Israel melakukan kejahatan tersebut di bawah perlindungan politik dari Amerika Serikat.
“Kejahatan perang yang parah, yang akan tetap menjadi aib bagi semua pendukungnya dan mereka yang diam dan lalai dalam menghentikannya, mereka semua memikul tanggung jawab kemanusiaan dan moral atas dampaknya,” ujar Izzat.