Spirit of Aqsa, Palestina- Pasukan pendudukan Zionis melancarkan kampanye serangan besar-besaran di Tepi Barat dan Al-Quds pada Selasa (17/10). Para penjajah menangkap 55 warga Palestina dari wilayah tersebut.
Klub Tahanan Palestina mengatakan, pasukan penjajah Israel menangkap 55 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Al-Quds.
Penangkapan tersebut terkonsentrasi di Kegubernuran Hebron, dan berdampak pada sejumlah pemimpin gerakan Hamas, terutama ketua Dewan Legislatif Palestina, Dr. Aziz Dweik. Juga termasuk pekerja dari Jalur Gaza yang diusir oleh penjajah dari Israel dari tempat kerja mereka di wilayah pedalaman hingga kota-kota Tepi Barat.
Pasukan pendudukan menyerbu kota Hebron dan menangkap Ketua Dewan Legislatif, Dr. Aziz Dweik, MP Dr. Maher Badr, MP Sheikh Jamal Al-Natsheh, MP Sheikh Nizar Ramadan, MP Dr. Bassem Al-Zaarir, mantan Menteri Issa Al-Jaabari, editor Zaid Al-Junaidi, editor Fathi Al-Julani, dan Syekh Tahseen Shawar.
Nizar Shehadeh, editor Issa Saleh, editor Fayez Misk, editor Issa Al-Amour, editor Samer Dababsa, Sheikh Subhi Qafisha, editor Nidal Al-Qawasmi, editor Baraa Ahmed Al-Badarin, editor Bahaa Shanran, editor Hisham Al-Sharbati, dan editor Ayman Abu Arqoub juga ditangkap.
Pasukan pendudukan menyerbu kota Halhul, sebelah utara Hebron, dan menangkap 30 pekerja dari Gaza dari dalam sebuah sekolah.
Pasukan penjajah Israel juga menyerbu beberapa daerah di Betlehem, dan menangkap Abdullah Rahhal, Muhammad Manna, Syekh Youssef al-Laham, Jamal Shehadeh, Dr. Jamal al-Wahsh, anggota parlemen Mahmoud al-Khatib, editor Mahdi al-Badawneh, Sheikh Jamal Hamamra, editor Ismail al-Arouj, dan editor Abd al-Razzaq al-Badawneh, editor Ezz El-Din Al-Badawneh, Jamal Shehadeh, Sheikh Yasser Obaidullah, editor Bilal Karim Ayyad, editor Uday Shehadeh, dan Muhammad Al-Fararajeh.
Abdul Karim Al-Halabi, ditangkap setelah menggerebek rumahnya di perumahan Rujib, sebelah timur Nablus, dan pemuda, Amir Khaled Barham, setelah menggerebek dan menggeledah sejumlah rumah di kota Beita, selatan Nablus .
Kampanye penangkapan yang diluncurkan oleh tentara pendudukan Israel di Tepi Barat telah meningkat sejak dimulainya operasi Taufan Al-Aqsa pada 7 Oktober. Penjajah menargetkan para aktivis dan pemimpin, dalam upaya untuk menekan gerakan rakyat dan massa yang mendukung perlawanan dari rakyat Gaza.