Spirit of Aqsa, Tepi Barat- Lima warga syahid dalam sebuah serangan penjajah zionis Israel di Tepi Barat, Rabu dini hari (25/10). Hingga saat ini, tercatat 103 syuhada di Tepi Barat sejak operasi Taufan Al-Aqsa berlangsung di Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Di Jenin, tiga warga menjadi syahid dan beberapa orang luka-luka akibat pengeboman yang dilakukan penjajah Israel di Kamp Jenin.
Penjajah Israel, disertai dengan dua buldoser militer, menyerbu kota Burqin, Wadi Burqin, dan lingkungan Al-Hadaf di Kamp Jenin. Penjajah mengerahkan penembak jitu di atap-atap rumah dan bangunan. Penembak jitu itu bersiaga saat terjadi perlawanan.
Pesawat tempur Israel menembakkan setidaknya dua rudal ke arah sekelompok warga di sekitar pemakaman Kamp Syuhada Jenin. Tiga orang syahid dalam kejadian itu yakni Muhammad Qadri Al-Sabah, Mahmoud Al-Fayed, dan Muhammad Abu Qatana.
Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jenin, Dr. Wissam Bakr, membenarkan, dua syahid tiba di rumah sakit. Sedangkan, syuhada ketiga dipindahkan ke Rumah Sakit Ibnu Sina. Selain itu, sebanyak 23 warga, termasuk seorang anak, terluka.
Pasukan penjajah Israel menghalangi kedatangan ambulans untuk korban luka. Penjajah bahkan menembakkan peluru ke arah siapa pun yang mendekati korban. Ada pula pemadaman listrik di beberapa lingkungan di kota Jenin, bertepatan dengan serangan tersebut.
Di Al-Quds, Kementerian Kesehatan mengumumkan, kematian seorang pemuda akibat peluru pasukan penjajah Israel, dalam serangan besar-besaran ke kamp pengungsi Qalandia, di utara Al-Quds.
Kementerian menyatakan, seorang syahid tiba di Kompleks Medis Palestina di Ramallah, akibat terkena peluru tajam di bagian dada dan kepala. Syahidnya adalah pemuda Ahmed Ghaleb Mutair, dan pasukan pendudukan menembaki dia selama konfrontasi yang terjadi setelah menyerbu beberapa lingkungan di kamp Qalandiya. Lima pemuda lainnya dari kamp tersebut terluka oleh peluru tajam.
Tentara penjajah Israel menggerebek puluhan rumah warga, meledakkan beberapa pintu rumah, menghancurkan isinya, menyerang dan memukuli sejumlah warga di sana, dan menangkap banyak warga.
Tentara penjajah Israel juga meledakkan pintu sejumlah toko, menyerbu dan menghancurkan isinya, sementara tentara menyerang beberapa kendaraan warga dan menghancurkan jendela dengan popor senapan.
Di Qalqilya, pemuda, Hamza Sayel Taha (19 tahun), syahid pada Rabu pagi ini oleh peluru yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan saat mereka menyerbu kota Qalqilya. Dia ditembak di bagian dada.
Tadi malam, pemuda Khaled Salam Fuqaha (19 tahun) asal kota Anabta, sebelah timur Tulkarem, syahid akibat ditembak pasukan pendudukan Israel seminggu lalu.
Sumber medis dan lokal melaporkan, pemuda bernama Fuqaha terluka oleh peluru tajam selama konfrontasi yang terjadi di kota Anabta. Cederanya dianggap kritis. Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit di kota Nablus, dan malam ini dia dinyatakan sebagai martir.