Spirit of Aqsa, Palestina- Situs berita Israel Walla mengungkapkan, 4.000 tentara Israel terluka sejak awal perang di Jalur Gaza, dengan kemungkinan angka tersebut meningkat menjadi 30.000.
Dalam konteks ini, Walla menyatakan, operasi Taufan Al-Aqsa menyeret Israel ke dalam perang yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal jumlah tentara yang terluka. Hal terpenting, para tentara tersebut menalami luka serius, kehilangan anggota tubuh, menderita kebutaan, dan kelumpuhan.
Tentara Israel tidak memberikan semua data tentang tentara yang terluka kepada publik, karena khawatir hal itu akan menurunkan moral.
Saat ini, sekitar 4.000 tentara diakui terluka sesuai dengan “klasifikasi 3”, yang berarti mereka berhak mendapatkan semua perawatan dan hak-hak yang dimiliki oleh orang cacat di Tentara Israel, tanpa diakui secara resmi.
Situs tersebut menyatakan bahwa gaji dan perawatan diberikan kepada tentara yang terluka tanpa perlu membuktikan apapun, dan proses rehabilitasi akan dimulai sesegera mungkin untuk mengembalikan mereka ke kehidupan normal.
Kondisi Kritis
Situs tersebut melaporkan bahwa Kepala Organisasi Penyandang Cacat di Tentara Israel, Aidan Kaliman, menyatakan bahwa untuk setiap spesialis terapi fisik yang kami miliki, kami sekarang meminta 4 untuk mengakomodasi jumlah yang banyak dari tentara yang terluka, hal yang sama berlaku untuk semua profesi terapi lainnya.
“Kami perlu menggandakan kekuatan kami tiga kali lipat sekaligus untuk kepentingan tentara kami, dan kami siap menghadapi tantangan ini. Saya telah berada dalam sistem ini selama 30 tahun, saya belum pernah menghadapi jumlah luka seperti ini sebelumnya, dan kondisi mereka sangat serius,” kata Kaliman.
Dia menunjukka, banyak tentara yang kehilangan anggota tubuh serta menderita kebutaan dan kelumpuhan.