Spirit of Aqsa– 17 ribu lebih anak-anak di Jalur Gaza tercatat sebagai yatim sejak 7 Oktober 2023. 3% dari total tersebut sudah menjadi yatim piatu atau kehilangan kedua orang tua mereka, menurut laporan kantor berita resmi Palestina (Wafa).

Angka tersebut sesuai dengan perkiraan PBB yang menyebut sekitar 17 ribu anak di Gaza kini tidak didampingi oleh orang tua. Anak-anak itu menjadi yatim atau terpisah dari orang tua, karena penangkapan dan berbagai kondisi lain.

Selain tragedi ini, anak-anak di Gaza hidup dalam situasi yang sangat memprihatinkan, dengan infrastruktur yang rusak, penyebaran wabah dan penyakit, serta pengungsian yang terus-menerus. Mereka tinggal di tempat pengungsian dan tenda yang minim fasilitas kehidupan sehari-hari.

Sementara, organisasi kemanusiaan Save the Children mengatakan, “anak-anak yang selamat dari kekerasan di Gaza mengalami kengerian yang tak terkatakan, termasuk cedera yang mengubah hidup mereka, luka bakar, penyakit, kurangnya perawatan medis yang memadai, dan kehilangan orang tua serta orang-orang tercinta lainnya.”

Pada berbagai kesempatan, organisasi hak asasi manusia dan PBB menggambarkan bulan-bulan terakhir sebagai kegagalan kolektif kemanusiaan, dengan terus berlanjutnya penderitaan anak-anak dan keluarga mereka. Mereka memperingatkan tentang konsekuensi serius jika tidak ada tindakan segera untuk menghentikan penderitaan dan kehancuran di Gaza.

Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza, tanpa memperhatikan keputusan PBB dan seruan hak asasi manusia yang meminta penghentian agresi segera dan penghentian kejahatan perang terhadap warga sipil di Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak.

Menurut pembaruan terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban syahid akibat kejahatan perang pendudukan mencapai 37.598 orang, dengan 86.032 orang terluka. Mayoritas korban syahid dan terluka adalah perempuan dan anak-anak, selain ribuan orang yang hilang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here