Spirit of Aqsa- Aktivis membagikan video di media sosial yang menunjukkan pasukan Israel mengumpulkan perempuan dan anak-anak ke dalam lubang besar. Mereka lalu dikepung menggunakan tank. Peristiwa itu ironis, karena mereka diperlakukan tak manusiawi setelah diusir dari Gaza utara.
Menanggapi video tersebut, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Dr. Munir Al-Bursh, menyatakan bahwa “tindakan pasukan pendudukan yang mengumpulkan perempuan dan anak-anak di utara Gaza dan memaksa mereka bergerak ke arah Kota Gaza adalah sebuah proses pembersihan etnis yang jelas, melanggar semua hukum dan konvensi internasional yang secara terbuka diabaikan oleh pendudukan Israel.”
Selama 20 hari berturut-turut, tentara pendudukan terus melakukan serangan udara dan artileri yang intensif serta tembakan di utara Jalur Gaza, terutama di Kamp Jabalia dan Kota Beit Lahiya, dalam sebuah pemandangan yang menurut pengamat menunjukkan “genosida” yang disaksikan dunia secara langsung.
Menurut Direktur Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza, Ismail Al-Thawabteh, tentara Israel telah membakar tenda pengungsi di Provinsi Utara Gaza dalam beberapa hari terakhir, melakukan eksekusi lapangan, serta menerapkan kebijakan kelaparan untuk melaksanakan rencana pengusiran dan menjadikan provinsi tersebut sebagai zona penyangga.
Video lain memperlihatkan seorang anak perempuan Palestina yang menangis karena rasa sakit setelah terpaksa mengungsi dari utara Gaza dengan berjalan kaki meskipun mengalami cedera.