Spirit of Aqsa, Jakarta – Nabi Adam AS membangun Masjid al-Aqsha pertama kali melalui perintah Allah SWT dengan menunjukkan batas-batas masjid. Kabar tentang Masjid al-Aqsha setelah itu terputus karena tidak ada sumber sejarah pada masa tersebut hingga datangnya sekelompok manusia ke tempat ini. Mereka adalah orang-orang Yabus dari negeri Arab. ltu terjadi setelah 6.000 tahun. Oleh karenanya, tanah Palestina yang di dalamnya terdapat Masjid al-Aqsha dulu dikenal dengan tanah Yabus. Kemudian datang orang-orang Kan’an dan tinggal di sebelah utara Palestina. Tanah ini dikenal dengan tanah Kan’an.
Beberapa kota penting di Palestina pada masa tersebut di antaranya:
1. Yabus, yaitu aI-Quds sekarang,
2. Shakim, yaitu Nablus saat ini,
3. Hebron, yaitu al-Khalil kini.
Di antara penguasa Palestina yang masyhur pada zaman itu adalah Raja Melkisedek, yang dikenal karena pembelaannya terhadap tanah suci dari usaha perebutan negeri-negeri tetangga, seperti Mesir dan Irak. Pemerintahan Melkisedek ini berlangsung pada masa Nabi Ibrahim AS datang ke Palestine. Bahkan dalam kitab Taurat disebutkan bahwa Nabi Ibrahim AS bertemu dengan penguasa ini. Seandainya berita ini benar, tidak diragukan lagi bahwa Nabi Ibrahim AS salat di Masjid al-Aqsha pada masa tersebut dan memperbaharui bangunannya.
Menurut beberapa arkeolog, peninggalan situs sejarah kaum Yabus di kota suci sampai saat ini masih ada.
Seperti halnya tampak batu-batu zaman Yabusi di sebelah tenggara pagar Masjid al-Aqsha, atau di batas akhir pemakaman ar-Rahmah saat ini. Oleh karenanya, kawasan ini dikenal sebagai kawasan paling tua di Kota al-Quds.
Namun, beberapa sejarawan lainnya tidak setuju dengan pendapat tersebut dan mengatakan bahwa batubatu itu adalah peninggalan kekaisaran Romawi. Dr. Abdullah Ma’ruf Omar dalam bukunya menyangsikan pendapat ini. Hal ini disebabkan bentuk dan besarnya batu di kawasan al-Aqsha berbeda dengan yang ada di beberapa tempat yang menjadi kekuasaan Romawi, seperti di Kota Jarsy (Syam), peninggalan Kota Amman (Yordania) dan peninggalan Kota Roma sendiri di ltalia.
Bentuk batu dan besarannya berbeda dengan yang ada di Palastina. lni menandakan bisa jadi batu-batu tersebut sudah ada Iebih lama dibanding dengan batubatu zaman Romawi. Walaupun pendapat yang menyatakan bahwa batu ini berasal dari zaman Yabusi masih memungkinkan untuk didiskusikan.
Sumber: Ensiklopedia Mini Masjid Al-Aqsha