Spirit of Aqsa- Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk penggunaan peta oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menunjukkan pencaplokan Tepi Barat oleh Israel. Mereka menyebut tindakan ini sebagai “pengungkapan nyata agenda kolonial dan rasis pemerintah sayap kanan ekstrem.”
“Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus menggunakan dan mengulangi peta yang mencaplok Tepi Barat ke dalam Israel, yang merupakan pengakuan terang-terangan atas kejahatan kolonial rasis ini.
Tindakan ini juga merupakan penghinaan terhadap hukum internasional, resolusi PBB, dan upaya perdamaian global, serta merupakan tantangan terang-terangan terhadap upaya internasional untuk menghentikan perang pembantaian dan pengusiran serta menghidupkan kembali proses perdamaian berdasarkan solusi dua negara.” demikian pernyataan Kemenlu Palestina, dikutip Rabu (4/9/2024).
Kementerian juga menyatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan pelanggaran berat hukum internasional ini, terutama mengingat Israel terus melakukan kejahatan keji terhadap rakyat Palestina. Mereka menganggap peta yang dipamerkan oleh Netanyahu sebagai perwujudan nyata dari upaya untuk menghapus keberadaan Palestina dan hak-hak nasional mereka yang sah, dalam rangka mendorong pengusiran mereka dari tanah airnya.
Kementerian Luar Negeri Palestina mendesak masyarakat internasional untuk segera menghormati komitmennya dan melaksanakan pendapat konsultatif yang dikeluarkan oleh Mahkamah Internasional sebelum terlambat.
Pada Senin malam, Netanyahu memamerkan peta yang menunjukkan pencaplokan penuh Tepi Barat oleh Israel dalam sebuah konferensi pers. Tindakan Netanyahu ini bersamaan dengan kampanye militer besar-besaran yang dilancarkan oleh pasukan Israel di wilayah utara Tepi Barat selama delapan hari berturut-turut, yang telah menewaskan lebih dari 30 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.