Penyerang klub Khidmat al-Nusairat, Muhammad al-Sutri, syahid setelah ditembak pasukan Israel saat sedang menunggu bantuan kemanusiaan di kawasan al-Shakush, barat laut Rafah, Gaza.
Al-Sutri menambah daftar panjang atlet Palestina yang gugur, bergabung dengan legenda tim nasional Palestina sekaligus mantan pemain klub Khidmat al-Syati’, Suleiman al-Obeid—dikenal sebagai “Pele Palestina”—yang syahid bulan lalu dalam serangan Israel terhadap warga yang sedang menanti bantuan di selatan Jalur Gaza.
Bulan lalu, Ketua Federasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub, mengungkapkan bahwa dunia olahraga Palestina menghadapi bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya, setelah kehilangan lebih dari 774 syuhada, termasuk lebih dari 355 pesepak bola, akibat perang genosida Israel.
Dalam konferensi pers di kota al-Bireh, Tepi Barat, Rajoub menuntut Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengambil keputusan segera terhadap Federasi Sepak Bola Israel.
Ia menegaskan, sejak 7 Oktober 2023, militer Israel telah melakukan kejahatan genosida sistematis terhadap gerakan olahraga Palestina di Gaza.
Rajoub merinci bahwa jumlah total korban syahid dari kalangan olahraga dan kepanduan mencapai 774 orang, di antaranya:
355 pemain sepak bola, 277 anggota federasi olahraga, 142 anggota pramuka Palestina, serta 119 orang dinyatakan hilang.
Sumber: Al Jazeera