Ketegangan kembali memuncak di Tepi Barat. Sejumlah bentrokan pecah antara warga Palestina dan pasukan pendudukan Israel setelah rangkaian penggerebekan di berbagai kota dan desa, yang disertai tembakan peluru serta lontaran granat kejut.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu Kota Beit Furik di timur Nablus, memicu bentrokan dan tembakan langsung ke arah warga. Di Desa Al-Mughayir, timur laut Ramallah, bentrokan juga terjadi dan diwarnai granat kejut. Tidak ada laporan korban, namun pasukan Israel menggeledah beberapa rumah tanpa melakukan penangkapan.
Penggerebekan turut menyasar Desa Abu Falah di timur laut Ramallah, tanpa penyisiran rumah ataupun penahanan. Pasukan pendudukan juga menyerbu Kota Adh-Dhahiriya dan Beit Ummar di kawasan Hebron.
Di bagian utara Tepi Barat, operasi serupa dilakukan di Silat al-Harithiya, Qabatiya, dan Burqin di sekitar Jenin. Israel juga menembakkan granat penerangan di Tekoa serta melakukan penggerebekan di Beit Fajjar, Bethlehem.
Di sisi lain, organisasi hak asasi Al-Baydar melaporkan penghancuran sebuah hunian milik keluarga Daoud Al-Ba’ran di kawasan Al-Duyuk At-Tahta, barat Jericho. Kelompok itu juga mencatat serangkaian serangan terhadap lahan milik warga di Desa Al-Maniya, dekat Kisan di timur Bethlehem, di mana para pemukim ilegal mengolah tanah-tanah Palestina sebagai bagian dari ekspansi permukiman yang terus meningkat.
Sejak agresi Israel terhadap Jalur Gaza dimulai pada Oktober 2023, serangan dan penindasan di Tepi Barat serta Al-Quds Timur ikut melonjak tajam. Korban jiwa mencapai lebih dari 1.092 warga Palestina syahid, sekitar 11 ribu terluka, dan lebih dari 18 ribu orang ditangkap, menurut data otoritas Palestina.










