Spirit of Aqsa- Warga di Kamp Al-Far’a dan sekitarnya merasakan gerakan aneh dari drone Israel, kemudian pasukan Israel memulai operasi pendaratan tentara dari helikopter militer di daerah Sahl Smeit di selatan kamp dan Kashdeh di utara. Tentara kemudian berjalan kaki ke kamp, dan penembak jitu menduduki atap rumah-rumah.

Operasi militer ini meluas, dan di bawah perlindungan udara dari pesawat tempur dan drone, puluhan kendaraan militer, termasuk buldoser, memasuki kamp dari berbagai arah, terutama dari pos pemeriksaan Hamra. Listrik dan layanan internet di dalam kamp terputus, sementara buldoser menghancurkan infrastruktur kamp, terutama jalan-jalan dan saluran pembuangan.

Pasukan Israel juga menutup pintu masuk dan keluar kamp, terutama jalan utama yang menghubungkan kota Nablus dan Tubas. Tentara menahan petugas medis setelah menyerbu pos penyelamat di dalam kamp dan memukuli kepala pos Nidal Odeh.

Ketua Komite Layanan Kamp Al-Far’a, Asim Mansur, mengatakan, operasi militer saat ini berbeda dari yang sebelumnya dengan jumlah tentara dan kendaraan yang jauh lebih banyak. Teror besar juga terjadi, ditandai dengan intensitas tembakan dari pasukan pendudukan dan penggunaan drone yang mengintai dan menembak langsung, membuat warga “tetap di rumah dalam kondisi yang lebih mengerikan daripada dalam jam malam.”

Gubernur Tubas, Ahmed Al-As’ad, menggambarkan situasi saat ini sebagai “medan perang, eskalasi serius, dan kejahatan terhadap warga sipil dan seluruh rakyat Palestina.”

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here