Spirit of Aqsa, Palestina – Pusat peneliti urusan tawanan Palestina mencatat selama Maret 2021, otoritas penjajah Israel terus melakukan penangkapan terhadap warga dan tokoh Palestina. Tercatat 410 warga Palestina menjadi korban penangkapan, 41 di antaranya adalah anak-anak, dan 10 orang wanita.

Penangkapan juga menyasar sejumlah pimpinan Palestina. Penangkapan itu bertujuan untuk menghambat penyelenggaraan pemilu legislatif pada Mei mendatang. Pasukan Israel menangkap sejumlah aleg Palestina, Hatim Qafisyah, Isa Ja’bari, Mazen Natasyah dari kota Hebron, Bajis Nakhlah dari Ramallah, Jamal Thawil dari Birah.

Dari Gaza, pasukan Israel menangkap 4 orang warga, tiga orang saat mendekati pagar perbatasan timur, dan satu orang remaja, Romi Khalidi (17) saat melewati wilayah jajahan 48.

Pasukan Israel juga menangkap seorang warga, Karim Salim Abu Hadaid dari Khan Yunis di perlintasan Bet Hanun, usai diinterogasi pihak intelijen Israel.

Menurut peneliti Riyad al-Asyqar, penjajah Israel juga menangkap sejumlah wanita Palestina, tercatat 10 orang wanita ditangkap, termasuk 2 bersaudara; Shafa dan Amani dalam penggeledahan rumah mereka di kota Sair, Hebron. Anhar Sami al Hajah ditangkap dengan dalih berupaya melakukan penusukan dekat bukit Risan Ramallah barat.

Seorang wartawati al-Quds, Muna al-Qawasimi ditangkap dari Masjidil Aqsha dan divonis deportasi selama 1 pekan. Ikhlas Shoyad, Manal Abu Sabitan juga ditangkap di al-Quds, serta beberapa wanita Palestina lainnya.

Laporan juga mencatat penangkapan 41 remaja Palestina berusia di bawah 18 tahun, kebanyakan dari mereka ditangkap di kota al-Quds, yang terkecil Muhammad dan Yusuf Darubi berusia 14 tahun dari kota Tulkarm.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here