Pasukan Israel kembali menyerang simbol solidaritas internasional untuk Gaza. Kali ini, kapal Hanzala yang membawa 21 aktivis dari berbagai negara disergap saat mendekati perairan Gaza, setelah seminggu berlayar dari Italia dalam misi kemanusiaan menentang blokade.
Dalam gambar yang beredar, tampak tentara Israel menyerbu kapal Hanzala di tengah laut. Koalisi Armada Kebebasan (penggagas pelayaran ini) menegaskan bahwa serangan dilakukan di wilayah perairan internasional, sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum laut.
Beberapa saat sebelum kontak terputus, awak kapal sempat mengirimkan sinyal darurat setelah mendeteksi pendekatan kapal militer Israel. Sebelumnya, komite internasional yang menaungi misi pembebasan Gaza telah memperingatkan bahwa drone Israel terus mengintai di atas kapal dan ada ancaman serius akan pembajakan.
Komite juga menyatakan bahwa jika Israel menghentikan kapal secara paksa, seluruh penumpang (yang terdiri dari anggota parlemen Eropa, seniman, hingga jurnalis) akan melakukan mogok makan tanpa batas sebagai bentuk protes.
Kapal Hanzala membawa pesan damai dan tekad kuat: menembus blokade Gaza yang telah berlangsung lebih dari 17 tahun. Sejak bertolak dari pelabuhan Gallipoli, Italia, perjalanan kapal disiarkan secara langsung oleh Koalisi Armada Kebebasan melalui kanal YouTube mereka, memperlihatkan jalur pelayaran dan pantauan radar secara real-time.
Serangan terhadap kapal ini tak hanya mencederai misi kemanusiaan, tapi juga menunjukkan bagaimana Israel terus berupaya membungkam solidaritas global terhadap Gaza.