Otoritas Israel mengumumkan pada Kamis bahwa militer mereka telah membajak lebih dari 40 kapal dari Armada Sumud Global yang menuju Gaza, menculik ratusan aktivis, setelah malam penuh serangan terhadap kapal-kapal armada tersebut. Para aktivis dibawa ke Pelabuhan Ashdod untuk “pemindahan paksa” atau proses hukum. Pasukan Israel juga melakukan patroli laut untuk memastikan tidak ada kapal yang berhasil mendekati Gaza. Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan akan memulangkan semua aktivis ke Eropa.
Di sisi lain, Armada Sumud Maghreb yang menjadi bagian dari armada global melaporkan telah memasuki perairan teritorial Gaza. Armada ini hanya berjarak 8,4 mil laut dari pantai Gaza, langkah terdekat sejak pelayaran dimulai, meski menghadapi pembajakan dan upaya Israel menghentikan mereka di laut. Sekitar 20 kapal lain dari armada masih melanjutkan pelayaran menuju Gaza untuk menyelesaikan misi kemanusiaan.
Penyelenggara armada mengecam serangan ilegal terhadap aktivis bantuan yang tak bersenjata dan menyerukan pemerintah dunia dan organisasi internasional untuk menuntut keselamatan semua orang di kapal serta pembebasan mereka.
Nama-nama Kapal yang Diserang
Armada Sumud Global menyebutkan 21 dari 44 kapal yang menuju Gaza diserbu di perairan internasional. Kapal-kapal tersebut antara lain: Alma, Sirius, Adara, Spectre, Yulara, Aurora, Utaria, Huga, Deir Yassin, Grand Blue, Morgana, Hiu, Seoul, All In, Captain Nikos, Florida, Karma, Mohammed Bahar, Oxigono, Free Willy, dan Janut 3.
Dokumentasi Serangan
Komite Internasional untuk Mematahkan Blokade Gaza mendokumentasikan serangan militer Israel terhadap kapal-kapal armada dan penculikan aktivis sipil. Video yang dipublikasikan menampilkan personel militer Israel bersenjata naik ke kapal, mengarahkan senjata ke aktivis, dan merusak kamera pengawas.
Respons Internasional
Beberapa negara mengecam Israel atas pembajakan kapal armada. Spanyol memanggil pejabat tertinggi Israel di Madrid dan memastikan perlindungan diplomatik bagi warganya. Inggris menyatakan kekhawatiran serupa, sementara Turki menyelidiki penculikan sekitar 25 warganya. Brasil mengecam penculikan 15 warganya, dan Kolombia bahkan mengusir seluruh misi diplomatik Israel sebagai protes atas penangkapan dua warga mereka di armada.
Organisasi internasional, termasuk Amnesty International, menyerukan perlindungan bagi Armada Sumud, sementara PBB menegaskan bahwa serangan terhadap armada ini tidak bisa diterima. Ini menjadi kali pertama puluhan kapal berlayar bersama menuju Gaza, dalam upaya kolektif mematahkan blokade Israel.
Sumber: Al Jazeera