Spirit of Aqsa- Tokoh Hamas, Majid Abu Qutish, menyatakan, tindakan administrasi penjara Damon yang menyita jilbab, jubah, dan niqab tahanan wanita Palestina adalah langkah serius yang menunjukkan upaya pelecehan yang berkelanjutan oleh otoritas Israel terhadap wanita Palestina di dalam penjara.

Abu Qutish menjelaskan, para tahanan, baik pria maupun wanita, mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan, termasuk penggeledahan secara sewenang-wenang setiap hari. Mereka juga dilarang mengakses kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, pakaian, dan selimut.

Dia menilai tindakan ini (yang dilaksanakan atas perintah langsung dari otoritas ekstremis Israel) merupakan upaya “pembunuhan perlahan” terhadap tahanan Palestina di dalam penjara. Hal ini terbukti dengan adanya korban jiwa di kalangan tahanan Palestina.

Abu Qutish mendesak lembaga-lembaga hak asasi manusia, terutama yang berfokus pada isu perempuan, untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar menghentikan praktik-praktik sewenang-wenang ini.

Ia juga mengajak semua pihak, termasuk faksi-faksi nasional, gerakan rakyat, serta keluarga para tahanan, untuk mengintensifkan aksi solidaritas demi memperjuangkan hak-hak tahanan Palestina dengan berbagai cara.

Sejak dua minggu terakhir, administrasi penjara Damon sengaja memasang tombol pengendali lampu di luar kamar tahanan wanita, menghilangkan kendali dari dalam sel sehingga para sipir bisa mengatur pencahayaan sesuka mereka.

Saat ini terdapat 94 tahanan wanita Palestina di penjara Damon yang dipaksa menjalani kebijakan kelaparan, yang mengakibatkan perubahan hormon serta efek samping fisik lainnya sejak beberapa bulan terakhir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here