Spirit of Aqsa, Palestina- Kelompok diaspora Palestina, Europal, meluncurkan aksi digital di London, Inggris. Aksi tersebut mengungkap aksi rasisme penjajah Israel terhadap warga Palestina.
Aksi ini terdiri dari desain informasi (Infografik) yang menyoroti rasisme Israel terhadap rakyat Palestina, dan peringatan terkait kebijakan pemerintahan Benyamin Netanyahu, yang paling ekstrim dalam sejarah zionis.
Para penggagas aksi berharap adanya perhatian terhadap statmen para pimpinan rasisme Israel, yang bukan sekedar sikap biasa, tetapi merupakan sikap yang sudah menjadi karakter pikiran para pimpinan Israel, yang tercermin dalam kerja pemerintahan baru Israel, dan hubungannya dengan rakyat Palestina di manapun berada.
Karya digital ini akan dikirimkan para penggagas kepada pemerintahan Inggris, kepada para anggota parlemen Inggris, serta parlemen Eropa, agar memberikan perhatian pada bahaya statemen Israel, dan menuntut sikap jelas menolak bekerjasama dengan pemerintahan ekstrimis.
Aksi berikutnya akan focus para pernyataan dan pemikiran rasis yang dinyatakan sejumlah anggota parlemen Israel, baik dari aliansi pemerintah berkuasa maupun partai oposisi.
Dan tahap berikutnya akan menyoroti pernyataan rasis yang disampaikan kelompok lainnya, seperti pimpinan militer dan kelompok sipil yang justru lebih ekstrim dari sebelumnya.
Infografik ini akan dilansir di akun media sosial khusus forum komunikasi (instragram, twitter, facebook) dan di sejumlah situs dan media lainnya.
Ketua Forum Komunikasi Eropa – Palestina, Zaher Birawi mengatakan, pemerintahan baru Israel menjadi ancaman nyata bagi hak-hak Palestina, mengancam perdamaian di kawasan dan perdamaian dunia, lewat rasisme dan kebijakan ekstrim.
Melalui aksi ini, Birawi berharap bisa menekan pengambil kebijakan di dunia Barat, dan benua Eropa, untuk memutus keterikatan dengan pejabat Israel yang mendukung sikap rasis.
Forum Komunikasi Eropa – Palestina (Europal Forum) pernah melakukan aksi serupa pada tahun 2019 lalu, yang mendapatkan sambutan hangat di kalangan aktifis dan gerakan solidaritas peduli hak Palestina, saat ini focus pada pernyataan rasis sejumlah politisi dan pimpinan keagamaan di Israel.