Spirit of Aqsa, Palestina- Penjajah Israel lagi-lagi mencari simpati dan berusahan menghindari tekanan internasioanl atas pembantaian di Jalur Gaza. Mereka mengiming-imingi bantuan 300 liter bahan bakar, padahal satu rumah sakit membutuhkan 500 liter bahan bakar tiap jam.
Rupanya ada udang di balik batu. Mereka menawarkan bantuan lalu menuduh pejuang Al-Qassam menghalangi bantuan tersebut.
Direktur Kompleks Medis Al-Shifa di Gaza, Muhammad Abu Salamiya, mengatakan, ada orang Israel yang menghubungi mereka dan awalnya menawarkan pasokan dua ribu liter bahan bakar ke rumah sakit tersebut. Jumlah tersebut diterima dan dia meminta untuk disalurkan melalui Palang Merah.
Tak lama kemudian, tawaran 2.000 liter dibatalkan dan mengatakan hanya akan memasok 300 liter bahan bakar. Jumlah tersebut hanya bisa mengoperasikan generator rumah sakit selama seperempat hingga setengah jam.
“Rumah sakit Al-Shifa mengkonsumsi sekitar 500 liter per jam,” kata Abu Salamiya, dikutip Al Jazeera, Senin (13/11).
Sebelumnya, jurubicara militer Israel mengklaim telah mengusulkan untuk menyediakan 300 liter bahan bakar ke Rumah Sakit Al-Shifa. Namun, dia menuduh pejuang Al-Qassam mencegah bantuan tersebut.
Narasi serupa disampaikan PM Benjamin Netanyahu. Dia mengatakan, Israel telah menawarkan untuk menyediakan bahan bakar ke Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, namun Hamas menolak menerimanya.
Selama beberapa minggu terakhir, puluhan orang, termasuk anak-anak, meninggal di Rumah Sakit Al-Shifa, baik akibat pengeboman maupun gangguan fasilitas rumah sakit karena kehabisan bahan bakar.
Kompleks Al-Shifa adalah institusi kesehatan terbesar yang menyediakan layanan medis di Jalur Gaza. Didirikan pada 1946 dan telah berkembang dari waktu ke waktu menjadi kompleks medis terbesar yang mencakup tiga rumah sakit khusus dan mempekerjakan 25% pekerja rumah sakit di seluruh Jalur Gaza. Saat ini menerima ribuan pasien dan penyintas yang mencari perlindungan di dalamnya.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency