Spirit of Aqsa, Palestina- Media Palestina mengungkapkan, boikot merupakan perlawanan atau perjuangan di bidang ekonomi yang menguntungkan para pejuang Palestina. Media tersebut menegaskan, promosi boikot tak memberikan dampak nyata ke ekonomi Israel merupakan narasi yang dibangun para pendukung zionis. 

Boikot barang dan jasa menjadi salah satu bukti keberpihakan kepada perjuangan Palestina. Boikot bisa langsung ditujukan kepada produk-produk Israel maupun negara yang mendukung zionis seperti Amerika, Inggris, Perancis, dan negara-negara uni eropa. 

Issam Shaaban, seorang peneliti antropologi sosial di Universitas Kairo, menilai, menjelaskan, kampanye pemisahan antara politik dan ekonomi merupakan kampanye naif yang memiliki kepentingan terhadap Israel.

Kelompok tersebut merasa terancam dengan seruan boikot produk barang dan jasa Israel serta pendukungnya. Itu karena seruan boikot sudah mengglobal dan tersebar melalui media 

“Boikot merupakan bentuk perlawanan ekonomi, dan merupakan faktor dukungan dan keberpihakan kepada rakyat Palestina atas ketabahan dan keyakinan heroik mereka terhadap keadilan negara mereka,” ujar Issam, 

“Boikot juga merupakan bentuk perlawanan terhadap Israel yang terkait dengan proyek hegemoni kapitalis dan turunannya, sebuah transisi dari Inggris ke sponsor penuh Amerika, terutama setelah perjanjian kerja sama strategis AS-Israel pada 1983,” lanjutnya.

Di sisi lain, boikot terhadap barang dan jasa Israel akan meningkatkan produksi lokal rakyat Palestina maupun negara-negara yang mendukung perjuangan mereka. 

“Boikot merupakan gerakan global yang menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Boikot tersebut mengganggu Israel dan sekutunya. Boikot kali ini nampaknya lebih kuat,” tutur Issam.

Sumber: Palinfo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here