Spirit of Aqsa– Media resmi Palestina (Wafa) memperingatkan tentang bencana kemanusiaan yang sedang terjadi karena ulah Israel menginvasi Rafah dan mengambil alih perlintasan Rafah, Jalur Gaza selatan serta menutup perlintasan Kerem Shalom. Padahal, wilayah tersebut merupakan tempat bagi 1,7 juta warga sipil yang sedang mengungsi.
“Pendudukan pasukan Israel atas perlintasan Rafah dan Kerem Shalom serta larangan mereka terhadap truk bantuan medis dan makanan serta perjalanan ribuan pasien dan korban luka juga ikut berkontribusi dalam keadaan darurat ini,” demikian pernyataan Wafa, Jumat (10/5/2024).
Wafa menjelaskan, pasukan Israel telah melarang lebih dari 400 truk bantuan untuk masuk ke Jalur Gaza dalam tiga hari terakhir. Selain itu, mereka juga melarang perjalanan pasien yang dirujuk keluar Gaza untuk menerima pengobatan, di antaranya ada korban luka dan 159 pasien kanker.
Wafa menyebut hal tersebut merupakan tanda-tanda krisis nyata di Gaza. Tindakan menghentikan bantuan mengancam terjadinya kelaparan bagi lebih dari 1,7 juta orang yang tinggal di jalur Gaza selatan.
Sebelumnya, Israel menguasai perlintasan Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dan Mesir pada Selasa (7/5/2024). Israel juga memperingatkan agar 100 ribu warga Palestina mengosongkan wilayah timur Rafah secara paksa.
Israel mengklaim invasi Rafah karena merupakan markas terakhir Hamas, meski mendapat kecaman regional dan internasional, karena ada sekitar 1,7 juta warga sipil di daerah tersebut, termasuk 1,4 juta pengungsi.