Spirit of Aqsa, Palestina- Negara-negara Arab bahkan PBB mengecam ancaman zionis Israel kepada penduduk Jalur Gaza yang berjumlah 1,1 juta jiwa. Penjajah Israel meminta 1,1 jiwa mengungsi dari Gaza dengan mengerahkan 300 ribu tentara di perbatasan. Rakyat Gaza tegas menolak perang psikologis tersebut dan akan melawan upaya Nakba Jilid II.
Warga Palestina di Gaza menyamakan seruan zionis Israel untuk melakukan eksodus massal dengan “Nakba baru” atau Nakba Jilid II, sebuah pengulangan tragedi pada 1948. Dunia Arab kompak mengeluarkan pernyataan terkait ancaman tersebut.
Otoritas Palestina
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak pemindahan paksa penduduk Jalur Gaza, dan memperingatkan akan terjadinya Nakba Jilid II. Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh membenarkan bahwa zionis Israel melakukan genosida di Jalur Gaza.
Yordania
Raja Abdullah II dari Yordania memperingatkan terhadap segala upaya untuk mengusir warga Palestina dari seluruh wilayah Palestina. Dia menekankan perlunya tidak menyebarkan krisis ini ke negara-negara tetangga dan “memperburuk masalah pengungsi.”
Liga Arab
Sekretaris Jenderal Liga Negara-negara Arab, Ahmed Aboul Gheit, mengatakan, permintaan zionis Israel agar penduduk Jalur Gaza utara pindah ke selatan merupakan kejahatan perang baru. Dia menekankan, Konvensi Jenewa Keempat melarang penjajah memindahkan penduduk secara paksa.
Mesir
Kementerian Luar Negeri Mesir memperingatkan seruan tentara Israel merupakan pelanggaran berat Israel terhadap turan hukum humaniter internasional. Hal itu akan membahayakan nyawa lebih dari satu juta warga Palestina dan keluarga mereka.
Rakyat Palestina sudah pasti terancam karena berada di tempat terbuka tanpa perlindungan, menghadapi kondisi kemanusiaan dan keamanan yang berbahaya.
Kuwait
Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah mengatakan, Kuwait “menegaskan penolakan tegas terhadap seruan pendudukan Israel untuk melakukan pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza, dan eskalasi yang terus berlanjut, pembunuhan dan penghancuran secara acak, yang merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan kemanusiaan.”
Hamas
Gerakan Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Rakyat Palestina kami, yang ditempatkan di sana, menolak ancaman para pemimpin penjajah israel dan seruan terhadap rakyat Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke selatan, atau ke Mesir.”
“Kami teguh di tanah kami, di rumah kami, dan di kota kami, dan tidak akan ada pengungsian atau deportasi.”
Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan penolakan Kerajaan Arab Saudi terhadap seruan pengusiran paksa warga Palestina dari Jalur Gaza. Arab Saudi juga mengecam tindakan penjajah Israel menyerang warga sipil di Jalur Gaza.
Iran
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan, Amerika Serikat harus “mengendalikan” Israel jika ingin menghindari perang regional. Dia menambahkan, Washington ingin memberi Israel kesempatan untuk menghancurkan Gaza, dan ini adalah “kesalahan fatal Amerika.”
Turki
Kementerian Luar Negeri Turki mengecam permintaan Israel agar penduduk Kota Gaza meninggalkan Gaza. Kmenlu Turki mengatakan, hal itu tidak dapat diterima.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tindakan Israel memutus aliran air, listrik, dan makanan kepada dua juta orang yang terjebak di wilayah seluas 360 kilometer persegi bertentangan dengan hak asasi manusia yang paling dasar.
WHO
Organisasi Kesehatan Dunia menyerukan pembatalan segera perintah evakuasi Israel yang dikeluarkan di wilayah Gaza untuk mengakhiri penderitaan warga Palestina.
PBB
PBB meminta Israel untuk membatalkan seruannya untuk mengevakuasi rumah-rumah di Jalur Gaza utara. Jurubicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, perpindahan penduduk seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres meminta Israel menghindari bencana kemanusiaan.
Komite Internasional Palang Merah
Komite Palang Merah Internasional mengatakan, operasi Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel tidak membenarkan penghancuran Jalur Gaza.
Sumber: Al Jazeera