Spirit of Aqsa, Palestina– Seorang petugas polisi penjajah Israel menembak mati seorang remaja Palestina di sebuah stasiun trem di Al-Quds, Rabu malam (30/8). Remaja tersebut ditembak mati setelah melakukan perlawanan dengan menikam ekstremis Yahudi.
Kelompok pejuang Gaza, mengatakan, remaja berusia 14 tersebut telah melakukan aksi heroik di stasiun trem. Layanan darurat Israel, Magen David Adom mengatakan telah menangani seorang pria berusia sekitar 25 tahun yang ditikam dari belakang. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit.
Pria yang terluka itu berada dalam kondisi “stabil”, menurut pernyataan yang dikeluarkan Rumah Sakit Shaare Zedek.
Lusinan personel keamanan penjajah Israel berkumpul di stasiun tersebut, di mana banyak orang Yahudi ultra-Ortodoks yang mengenakan jas hitam dan kemeja putih juga berkumpul.
Seorang fotografer AFP melihat tubuh penyerang tergeletak di tanah di bawah selimut.Beberapa petugas keamanan menggunakan es untuk membersihkan lokasi yang masih terlihat noda darah.
“Seorang ‘tersangka’ bersenjatakan pisau melakukan serangan di dekat stasiun kereta ringan Shivtei Israel di Al-Quds. Tersangka langsung dilumpuhkan di tempat,” kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (31/8/2023).
Seorang petugas polisi perbatasan yang sedang bepergian dengan trem melihat serangan itu terjadi dan mengambil tindakan, kata polisi. Dia “segera turun dari kereta dan melepaskan tembakan”, yang mengenai tersangka, ujar polisi.
Juru bicara kepolisian Dean Elsdunne mengatakan kepada AFP bahwa penyerang adalah “anak di bawah umur” yang berasal dari Al-Quds timur, wilayah yang mayoritas penduduknya adalah warga Palestina.”
Remaja itu masih berusia 14 tahun, berasal dari lingkungan Beit Hanina di Al-Quds timur dan pejabat medis telah menyatakan dia meninggal,” katanya.