Spirit of Aqsa, Liverpool- Dari pelabuhan Liverpool, barat laut Inggris, kapal Norwegia “Handala” berlayar. Pelayaran yang diorganisir oleh koalisi “Armada Kebebasan” (Freedom Flotilla) ini merupakan bagian dari kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan blokade Israel yang diberlakukan di Jalur Gaza sejak 18 tahun lalu.
Ketua Komite Internasional untuk Pembebasan Blokade di Gaza, Zaher Birawi (anggota pendiri Koalisi Freedom Flotilla), mengatakan, kampanye baru ini bertujuan untuk membebaskan blokade laut di Gaza. Perjalanan kapal “Handala” ini sebagai respon terhadap himbauan organisasi masyarakat sipil di Jalur Gaza.
Dia menyatakan, Koalisi Freedom Flotilla dan semua aktivis dan pegiat solidaritas di seluruh dunia masih setia kepada Gaza. Mereka siap untuk mengulangi upaya berlayar untuk melawan blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza, dan untuk mengungkap rasisme dan ketidakadilan negara pendudukan ZIonis Israel.
Birawi menegaskan, kapal “Handala” berangkat Kamis (6/7/2023) lalu, dan akan terus berlayar ke beberapa pelabuhan Eropa selama dua bulan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan penderitaan rakyat Palestina di bawah pendudukan ZIonis Israel dan blokadenya, dan untuk meningkatkan kepedulian dan solidaritas dalam masyarakat Eropa terhadap penderitaan rakyat Palestina, serta untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah Eropa agar melaksanakan tugasnya dalam mengakhiri kejahatan blokade.
Dia menunjukkan bahwa koalisi “Freedom Flotilla” nantinya akan mengumumkan rencananya untuk berlayar menuju Mediterania timur, untuk melaksanakan upaya baru guna mematahkan blokade yang tidak adil di Gaza.
Menurut koalisi Freedom Flotilla, pelayaran kapal ini juga bertujuan untuk meningkatkan tekanan rakyat pada entitas pendudukan ZIonis Israel, dan untuk memberikan dukungan di masyarakat Eropa untuk proyek yang bertujuan membebaskan blokade, yang diadopsi oleh koalisi Freedom Flotilla untuk mematahkan blokade angkatan laut yang diberlakukan di Gaza.
Kapal “Handala” akan berlayar menuju ke “Wales” di barat daya Inggris Raya, untuk berhenti di pelabuhan Cardiff (ibu kota Wales) hingga Senin depan. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan solidaritas dan penyadaran dengan partisipasi para pendukung Palestina dan aktivis dari gerakan solidaritas.
Setelah itu, kapal akan berlayar ke kota Bristol, barat daya Inggris, yang akan menjadi tuan rumah selama sepuluh hari program yang penuh dengan acara dan seminar budaya, serta kegiatan seni dan konser untuk mendukung hak Palestina, dan bertujuan untuk menginformasikan penderitaan rakyat Jalur Gaza akibat blokade yang menimpa mereka selama 18 tahun.
Patut dicatat bahwa koalisi Freedom Flotilla adalah gerakan solidaritas rakyat, yang terdiri dari sejumlah organisasi solidaritas dari lebih dari 12 negara di seluruh dunia, dan upayanya fokus pada upaya untuk mematahkan blokade laut yang ilegal di Gaza, dan mengungkap keburukan kejahatan Israel yang telah berlanjut sejak 2006.
Koalisi mengorganisir beberapa kampanye untuk mematahkan blokade laut, yang paling menonjol adalah kapal Turki “Mavi Marmara” dan kapal internasional lainnya, yang diserang oleh angkatan laut Israel pada tahun 2010.