Spirit of Aqsa, Palestina- Sekitar 3.000 warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsian Jenin telah meninggalkan rumah mereka. Mereka pergi setelah tentara penjajah Israel melancarkan operasi besar di daerah Tepi Barat.
“Ada sekitar 3.000 orang yang telah meninggalkan kamp sejauh ini,” kata wakil gubernur Jenin Kamal Abu al-Roub, dilansir AFP, seraya menambahkan bahwa pengaturan sedang dilakukan untuk menempatkan mereka di sekolah dan tempat penampungan lainnya di kota Jenin.
Juliette Touma, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina mengkonfirmasi kepada AFP bahwa penghuni kamp telah meninggalkan rumah mereka.
Rentetan serangan drone penjajah Israel menghantam kota Jenin, Tepi Barat, dalam operasi yang melibatkan ratusan tentara dan baku tembak. Sedikitnya delapan warga Palestina syahid akibat serangan drone Israel itu.
Dilansir Reuters, suara drone penjajah Israel yang mengudara terdengar jelas oleh
warga Tepi Barat, dengan suara tembakan dan ledakan terdengar di seluruh kota Jenin beberapa jam usai serangan drone itu.
Brigade Jenin yang merupakan unit bersenjata yang terdiri atas para petempur dari berbagai kelompok militan yang berbeda, menyatakan pihaknya sedang melawan pasukan militer Israel dan berhasil menembak jatuh satu drone atau pesawat tak berawak.
Sedikitnya enam drone terdeteksi mengudara mengelilingi kota Jenin dan kamp-kamp pengungsi di dekat kota itu pada pagi hari.
Kamp pengungsi Palestina di Jenin merupakan area padat penduduk, yang menampung sekitar 14.000 orang. Kamp itu menjadi pusat meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang memicu peningkatan kewaspadaan dari Amerika Serikat (AS) hingga dunia Arab.