Spirit of Aqsa, Palestina- Penjajah Israel menghancurkan fasilitas perumahan dan pertanian warga Palestina di Hebron, Tepi Barat. Tindakan tersebut dilakukan bersamaan dengan operasi perataan tanah warga di Nablus dan Jericho.
Mengutip palinfo, pasukan penjajah Israel menyerbu daerah Al-Jawaya di Masafer Yatta, dan menyampaikan pemberitahuan untuk menghancurkan lima rumah: Mahmoud Al-Nawaja’a, Omar Al-Nawaja’a, Hassan Shreith, dan Issa Al-Shawahin yang diuhuni warga, termasuk anak-anak.
Penjajah Israel juga menyerahkan surat perintah penggusuran tiga sumur kepada warga Jamal Al-Haroush, tanah wakaf yang dikerjakan oleh Zidan Al-Nawaja dan Issa Al-Shawahin.
Di Nablus, pasukan penjajah Israel meratakan tanah yang luas di kota Qusra, di selatan kota, untuk pembangunan pemukiman. Operasi buldoser penjajah Israel dipusatkan di wilayah timur Qusra, di mana pos pemukiman baru didirikan di tanah warga.
Sekitar sebulan yang lalu, para ekstremis Yahudi mendirikan pos pemukiman baru di tanah Jabal Al-Khariji, sebelah tenggara Qusra, dan mengelilinginya dengan kawat berduri.
Beberapa waktu lalu, area tersebut menjadi sasaran buldoser dan pembangunan jalan yang menghubungkannya dengan pemukiman “Magdolim”, yang didirikan di pintu masuk kota.
Kota Qusra terkena serangan ekstremis Yahudi secara besar-besaran, dan penjarahan luas lahan pertanian warga. Di Jericho, pemukim meratakan sebagian besar tanah Palestina di desa Al-Jiftlik, sebelah utara kota.
Sejumlah ekstremis Yahudi merusak dan meratakan 100 dunum tanah di dekat pemakaman Al-Jiftlik di daerah Tal Al-Samadi. Desa Al-Jiftlik adalah salah satu desa Palestina terbesar di Lembah Yordan, dengan perkiraan luas 1.242 dunum, dan berpenduduk sekitar 4.000 orang.
Organisasi hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa kesepakatan antara Benjamin Netanyahu dan partai ekstrem kanan “Zionisme agama” akan mengarah pada legalisasi puluhan pos pemukiman di Tepi Barat yang diduduki oleh pemerintah pendudukan.
