Spirit of Aqsa, Palestina- Lebih dari 1.000 pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Al-Quds yang diduduki antara Ahad dan Senin. Hal itu diungkapkan direktur kompleks Masjid al-Aqsa, Sheikh Omar Kiswani.

“Kami belum pernah melihat pemukim yang menyerbu tempat suci ini sejak Ramadhan, April lalu, kecuali pada hari pawai bendera seminggu yang lalu. Para pemukim berusaha memaksakan realitas baru setiap saat,” imbuh Kiswani.

“Pada hari Ahad dan Senin, di dekat salah satu gerbang tempat suci, para pemukim (Israel) menari dan melakukan ritual ‘meletakkan’, yang semuanya benar-benar baru di dalam kompleks (Masjid) al-Aqsa,” ujarnya seperti dikutip dari Al Araby.

Pada akhir Mei, pengadilan penjajah Israel mengizinkan imigran ilegal Yahudi untuk berdoa di kompleks Masjid al-Aqsa sebelum pengadilan banding Israel menolak keputusan tersebut.

Pada Oktober 2021, pengadilan penjajah Israel lainnya mengizinkan non-Muslim untuk berdoa di kompleks tersebut. Menurut status-quo al-Aqsa yang diamati secara historis, hanya Muslim yang diizinkan untuk berdoa di tempat suci.

Penyerbuan terbaru oleh imigran ilegal Yahudi Masjid al-Aqsa terjadi di tengah pengetatan tindakan kontrol Israel atas warga Palestina di Al-Quds yang diduduki, yang dilaksanakan beberapa hari sebelum pawai bendera Israel yang diadakan oleh ekstremis Yahudi pekan lalu.

“Polisi Israel menangkap enam warga Palestina di kota itu lagi pada hari Minggu, termasuk seorang anak berusia 12 tahun,” ujar juru bicara komite keluarga tahanan Yerusalem, Amjad Abu Assab.

“Polisi Israel menyerang sejumlah warga Palestina di luar kompleks dan melarang dua wanita memasuki kompleks al-Aqsa setelah menahan mereka sebentar,” tambah Abu Assab.

“Saya juga dilarang memasuki kompleks pada hari Senin, itulah sebabnya saya tidak bisa berada di al-Aqsa untuk mendokumentasikan penyerbuan pemukim,” Mohammad Abu Humus, seorang aktivis media di Al-Quds.

“Sejak pawai bendera, para pemukim (Israel) telah meningkatkan aktivitas mereka di tempat-tempat di mana orang-orang Palestina berkumpul di kota itu,” ujar Abu Humus.

Pada Ahad, imigran ilegal Yahudi mengadakan perayaan keagamaan di jalan al-Musrarah, di seberang Gerbang Damaskus, di mana orang-orang Palestina berkumpul, dan dilaporkan terjadi konfrontasi.

“Polisi Israel hadir dalam jumlah besar dan mulai mengusir warga Palestina dengan paksa,” kata Abu Humus tentang insiden tersebut. “Beberapa orang terluka, termasuk seorang pria tua,” ia menambahkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here