Spirit of Aqsa, Palestina – Para ekstremis Yahudi memulai serangkaian penyerbuan serentak ke Masjid al-Aqsha dengan bertelanjang kaki pada Rabu (16/3) waktu setempat. Mereka melakukan ritual Talmud secara terang-terangan di halaman masjid.
Peneliti urusan Al-Quds, Ziad Buhais, menyatakan, para ekstremis penyeru Kuil menyerbu Masjid al-Aqsha pada saat perayaan hari raya Purim. Mereka bertelanjang kaki, sebagai ekspresi ibadah yang menggap masjid tersebut sebagai kuil, sebagaimana klaim mereka yang selama ini.
“Para rabi Yahudi berbicara dengan kata-kata yang menghasut selama penyerbuan ke halaman timur al-Aqsha. Mereka sengaja berkumpul di mushalla Bab al-Rahma untuk menegaskan kembali obsesi mereka untuk menguasai masjid,” kata Ziad, dikutip Palinfo, Jumat (18/3).
“Sejak awal upaya untuk memaksakan pembagian secara tempat dan waktu di Masjid Al-Aqsha, empat musim tahunan telah dikhususkan, yang menjadi puncak penyerbuan secara berulang-ulang setiap tahun, yang dilakukan dengan memanfaatkan hari-hari besar agama dan kolonialisme Zionis yang dikaitkan al-Aqsha, agar mereka menjadi pusat untuk merayakannya,” kata dia melanjutkan.
Ziad mengatakan, puncak penyeruan kelompok-kelompok ini meningkat selama pemerintahan mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dalam pemerintahan sekarang menduduki 11 kursi menteri dan separuh dari jumlah menteri kabinet Israel. Hal ini memberi mereka lampu hijau politik untuk penyerbuan-penyerbuan ke Masjid al-Aqsha, seperti yang kita perhatikan belakangan ini.