Spirit of Aqsa, Palestina – Pasukan penjajah Israel menyerang warga dan para aktivis solidaritas di kampung Syekh Jarrah. Al-Quds.
Mengutip Palinfo, pasukan penjajah Israel memaksa semua aktivis solidaritas untuk meninggalkan kampung Syaikh Jarrah. Pasukan pendudukan Israel memperketat ruang gerak para jurnalis dan mencegah mereka meliput serangan yang terjadi di kampung tersebut.
Pasukan pendudukan Israel juga memaksa aktivis Al-Quds Muhammad Abu al-Hummus untuk meninggalkan kampung tersebut, di mana dia mendirikan kantor simbolis yang berseberangan dengan kantor sementara anggota Knesset Israel, Itamar Ben Gvir, di kampung tersebut. Abu Hummus melakukan hal tersebut sebagai reapon atas pemindahan kantor Ben Gvir ke kampung Syaikh Jarrah.
Pasukan pendudukan Israel menyerang seorang pemuda, mengintensifkan keberadaan militer mereka, memasang penghalang besi, dan memberlakukan penjagaan militer yang ketat di kampung tersebut.
Warga dan para aktivis solidaritas pada Sabtu malam berkumpul, untuk hari yang kedelapan berturut-turut, dan menyalakan api untuk menghangatkan diri di tenfah yang cuaca dingin. Mereka memprotes kebijakan pendudukan Israel terhadap penduduk Syaikh Jarrah
Penduduk kampung telah menderita akibat serangan yang dilakukan oleh para pemukim pendatang Yahudi yang mendapatkan perlindungan dari pasukan pendudukan Israel, yang melakukan secara terus menerus bertindak represif terhadap warga dan yang mendukung mereka, serta menutup pintu masuk ke kampung, sementara mengizinkan para pemukim pendatang Yahudi untuk melakukan tindakan-tindakan provokatif dengan bebas.
Konfrontasi sengit meletus selama seminggu terakhir di kampung Syaikh Jarrah. Pasukan pendudukan Israel secara brutal menyerang penduduk dan aktivis solidaritas, yang menyebabkan puluhan cedera.
Lebih dari sekali, pasukan pendudukan Israel merampas “kantor simbolis” aktivis Muhammad Abu Hummus, di Syaikh Jarrah, dan menyerang sejumlah warga dan aktivis solidaritas di tempat itu.
Pasukan pendudukan Israel terus menutup daerah sekitar “kantor Ben Gvir” dan mengisolasinya dari sekitarnya, di tengah-tengah provokasi berulang-ulang yang dilakukan oleh para pemukim Yahudi melalui penghinaan verbal, serangan dengan gas merica dan upaya untuk memukul para pemuda.