Seorang anak Palestina syahid ditembak pasukan pendudukan Israel pada Kamis pagi di kota kecil Yamon, sebelah barat Jenin, Tepi Barat. Jenazahnya diculik dan tak dikembalikan kepada keluarga. Di saat yang sama, seorang warga Palestina lain terluka akibat tembakan tentara Israel di utara Al-Quds.
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, korban bernama Murad Fawzi Abu Saifin, berusia 15 tahun. Ia ditembak empat kali di jalanan Yamon saat tentara Israel melakukan penggerebekan malam hari. Sumber lokal menyebut, pasukan pendudukan menembaki Abu Saifin tanpa alasan jelas, lalu menghalangi tim medis menolongnya hingga ia syahid di tempat.
Pasukan Israel kemudian menempatkan penembak jitu di atap salah satu bangunan dan menutup akses keluar-masuk kota. Sejumlah rumah di Yamon dan desa lain di sekitar Jenin juga digerebek.
Sementara itu, jurnalis Al Jazeera melaporkan pasukan Israel mengubah beberapa rumah warga di desa al-Mughayir, barat Ramallah, menjadi pos militer, serta menggiring buldoser ke wilayah Qatna, barat laut Al-Quds.
Buruh Palestina Ditembak di Dekat Tembok Pemisah
Di wilayah ar-Ram, sebelah utara Al-Quds, seorang buruh Palestina juga terluka akibat tembakan tentara Israel. Ia menjadi korban saat tentaranya mengejar sekelompok pekerja di dekat tembok pemisah dan melepaskan tembakan ke arah mereka.
Menurut data Federasi Serikat Buruh Umum Palestina, sedikitnya 15 buruh telah syahid sejak awal tahun ini, baik ditembak, dikejar hingga jatuh dari tembok setinggi delapan meter, atau tewas di wilayah pendudukan 1948.
Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan pekerja Palestina ditangkap dan dipukuli oleh aparat Israel dengan dalih tidak memiliki izin kerja. Federasi Buruh Palestina mencatat bahwa sejak Oktober 2023, 42 buruh telah syahid, dan lebih dari 32 ribu orang ditahan dalam operasi militer di wilayah Tepi Barat.
Eskalasi Kekerasan di Tengah Genosida Gaza
Al-Quds kini dikepung tembok beton setinggi lebih dari delapan meter, sepanjang sekitar 202 kilometer, sebuah simbol nyata pemisahan dan pendudukan.
Di tengah agresi Israel yang terus berlangsung di Gaza, gelombang kekerasan di Tepi Barat tak kunjung reda.
Data menunjukkan, sejak Oktober 2023, lebih dari 1.065 warga Palestina di Tepi Barat telah syahid dan sekitar 10 ribu lainnya terluka.
Lebih dari 20 ribu orang ditangkap, termasuk 1.600 anak-anak.
Kekerasan ini menjadi cermin dari wajah pendudukan yang sama, di Gaza, di Al-Quds, maupun di setiap desa kecil yang dikepung tembok dan senjata.
Sumber: Media Palestina










