Wadie Said, profesor di University of Colorado, Amerika Serikat, menilai bahwa motivasi di balik tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza masih diragukan. Ia menyebut kesepakatan itu bukan lahir karena keinginan untuk menghentikan “pembantaian massal terhadap rakyat Palestina”.
“Trump telah berulang kali menyatakan dalam sepekan terakhir bahwa ia khawatir dengan citra Israel di mata dunia,” kata Said, dikutip Al Jazeera, Kamis (9/10).
“Jika itu yang menjadi motivasi, maka kita perlu mempertanyakan seberapa kuat landasan untuk benar-benar menjalankan kesepakatan ini di masa depan,” ujarnya menambahkan.
Namun Said tetap bersikap hati-hati dan mengingatkan bahwa seluruh kondisi yang terjadi sebelum 7 Oktober 2023 (termasuk kontrol penuh Israel atas semua gerbang perbatasan Gaza),“akan tetap berlaku”.
“Meski begitu, secara pribadi saya harus mengatakan bahwa saya tidak sendiri ketika menyatakan bahwa setidaknya banyak dari kita yang lega jika pembantaian dan kekerasan ini akhirnya berhenti,” kata Said.