Otoritas Israel pada Senin (6/10) mendeportasi 171 aktivis peserta Global Sumud Flotilla, termasuk aktivis perubahan iklim asal Swedia, Greta Thunberg. Situs Israel Hayom melaporkan bahwa para aktivis dideportasi ke Yunani dan Slovakia.

Foto-foto yang dipublikasikan media Israel menunjukkan Thunberg dan aktivis lain di Bandara Internasional Ramon, selatan Israel, mengenakan pakaian olahraga dan kaos putih. Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan para deportan berasal dari Yunani, Italia, Prancis, Irlandia, Swedia, Polandia, Jerman, Bulgaria, Lithuania, Austria, Luksemburg, Finlandia, Denmark, Slovakia, Swiss, Norwegia, Inggris, Serbia, dan Amerika Serikat.

Pasukan Israel sebelumnya membajak 42 kapal flotilla saat melintasi perairan internasional menuju Gaza, menculik ratusan aktivis internasional di atas kapal.

Rencana Deportasi Peserta Lain
Tim hukum Tunisia yang mendukung Sumud Flotilla memperkirakan Israel akan melanjutkan deportasi peserta dari negara Arab dan Islam, termasuk 15 warga Tunisia yang masih ditahan sejak kapal mereka dicegat. Menurut pernyataan tim hukum, “Deportasi akan dilakukan ke Yordania melalui Jembatan Raja Hussein, mencakup warga Tunisia, Aljazair, Maroko, Kuwait, Libya, Yordania, Pakistan, Bahrain, Turki, dan Oman.” Sekitar 170 aktivis Eropa telah dipindahkan ke Yunani, sementara 167 lainnya masih dalam proses deportasi.

Sepuluh aktivis Tunisia yang baru dibebaskan telah tiba di Bandara Internasional Carthage dan disambut hangat oleh ratusan warga yang melambaikan bendera Tunisia dan Palestina sambil meneriakkan dukungan untuk Palestina.

Beberapa yang dibebaskan menceritakan kepada wartawan tentang “pelanggaran dan perlakuan keras” selama penahanan, termasuk kelaparan dan penghinaan, bahkan beberapa harus “minum air limbah”.

Sumud Flotilla yang diluncurkan akhir Agustus merupakan upaya terbaru aktivis menantang blokade laut Israel atas Gaza, yang selama dua tahun terakhir mengalami genosida dengan lebih dari 67 ribu korban jiwa, puluhan ribu luka, kerusakan infrastruktur, dan krisis kemanusiaan yang parah.

Saat ini, flotilla baru berjumlah 11 kapal yang membawa tenaga medis dan jurnalis berusaha menyeberang ke Gaza untuk menantang blokade yang berlangsung lebih dari 18 tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here