Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menyerukan pembentukan pasukan global untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel. Ia menegaskan bahwa kecaman dan kutukan internasional tidak lagi memadai untuk menghentikan kejahatan yang terus dilakukan Israel di Gaza dan Tepi Barat.

Dalam wawancara dengan Al Jazeera Mubasher, Rabu (24/9), Petro mengungkapkan bahwa sejumlah negara sudah menyatakan kesediaannya bergabung dalam inisiatif tersebut. Ia menekankan, “Hanya dengan menunjukkan kekuatan nyata di hadapan Israel dan menangkap mereka yang bertanggung jawab atas genosida di Gaza, lalu menyeretnya ke Mahkamah Pidana Internasional, barulah dunia bisa berbicara tentang keadilan.” Menurutnya, pembentukan “tentara global untuk menyelamatkan Palestina” akan bergantung pada keberanian politik negara-negara di dunia.

Petro menegaskan bahwa mayoritas umat manusia menolak perang pemusnahan Israel di Gaza. Ia juga menuntut reformasi mekanisme pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB agar tidak ada satu negara pun yang bisa mendikte keputusan dunia. Kepada Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, ia menyampaikan solidaritas Kolombia atas serangan Israel yang bahkan sempat menyasar Doha bulan ini.

Palestina dan Kemanusiaan Menjadi Satu

Petro menegaskan bahwa mimpi Presiden Palestina Yasser Arafat tentang negara merdeka Palestina semakin dekat untuk terwujud. “Menyelamatkan rakyat Gaza berarti menyelamatkan seluruh umat manusia,” ujarnya.

Ia juga menolak tuduhan Israel yang kerap menyamakan kritik terhadap genosida dengan antisemitisme. “Kami berpihak pada anak-anak Gaza yang dibom siang dan malam. Karena kami sendiri pernah merasakan pahitnya kekerasan di tanah air, kami tahu betul bahaya perang dan pentingnya memperjuangkan perdamaian,” katanya.

Petro bahkan menuding sejumlah perusahaan global ikut menopang agresi Israel di Gaza, membiayai kampanye perang, sementara sebagian sikap negara-negara Eropa ditandainya sebagai penuh kemunafikan. Kolombia sendiri, sejak Agustus 2018, sudah mengakui Palestina sebagai negara bebas, merdeka, dan berdaulat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here