Kapal kemanusiaan Hanzala terus melaju menuju Gaza untuk menembus blokade Zionis. Setelah sempat hilang kontak selama dua jam akibat dikepung drone, koneksi dengan awak kapal akhirnya pulih kembali.

Rekaman terakhir yang dirilis Freedom Flotilla Coalition menunjukkan detik-detik sebelum sambungan terputus. Dari atas kapal, jurnalis Al Jazeera Mohamed Vall Al-Bakkali melaporkan bahwa beberapa drone militer mengitari kapal. Situasi mencekam itu membuat kru segera mengaktifkan protokol darurat.

Kekhawatiran akan serangan meningkat, namun, kontak kembali tersambung. Koalisi memastikan semua awak selamat.

Para aktivis dari Amerika dan Prancis yang turut serta dalam misi ini menyerukan pemerintah mereka untuk mencegah Israel menyerang atau menghadang kapal. Mereka menegaskan, pelayaran ini bukan sekadar simbolik, tapi bentuk tanggung jawab moral terhadap genosida di Gaza.

Kapal Handzala berangkat dari pelabuhan Gallipoli, Italia, pada 13 Juli lalu. Di atas kapal kecil buatan 1968 itu, berlayar 21 aktivis lintas negara, termasuk 7 warga Amerika, aktor Yahudi AS Jacob Berger, anggota Parlemen Eropa Emma Fourreau, dan politisi Prancis Gabriel Catala.

Mereka tak membawa senjata, hanya tekad dan hadiah sederhana untuk warga Gaza. Inilah pelayaran ke-36 dari Freedom Flotilla sejak didirikan.

Sementara itu, genosida di Gaza terus berlangsung. Sejak Oktober 2023, lebih dari 59.000 warga Palestina telah Syahid, lebih dari 143.000 terluka, dan nyaris seluruh penduduk Gaza terusir dari tanahnya. Dunia menyaksikan reruntuhan peradaban yang tak lagi berbeda dari kehancuran Perang Dunia Kedua.

Namun dari laut yang luas, Handzala tetap melaju, menjadi simbol harapan di tengah blokade.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here