Serangan militer Israel kembali membabi buta sejak fajar menyingsing. Kota Gaza dan wilayah tengah Jalur Gaza menjadi sasaran utama, mengakibatkan rentetan pembantaian yang menambah panjang daftar korban jiwa.
Data medis yang diperoleh Al Jazeera menyebutkan, sejak tengah malam hingga pagi ini, setidaknya 39 warga Palestina gugur syahid, menambah jumlah korban menjadi 128 jiwa dalam 24 jam terakhir akibat serangan udara dan artileri Israel.
Sekolah dan Stasiun BBM Dihantam: Anak-anak Jadi Sasaran
Dalam salah satu tragedi paling memilukan hari ini, jet tempur Israel menggempur Sekolah Musa bin Nushair di Hayy ad-Daraj, Gaza Timur, yang saat itu menampung pengungsi. 12 orang gugur syahid.
Sementara itu, 15 warga, termasuk anak-anak, syahid dalam serangan udara yang menghantam stasiun bahan bakar Radhiy di sebelah barat Kamp Nuseirat, Jalur Gaza Tengah.
Rumah Warga dan Tenda Pengungsi Tak Luput
Di Kota Deir al-Balah, 12 warga syahid akibat serangan yang menghantam sebuah rumah di sisi timur kota. Di kawasan lain, pesawat tempur Israel melancarkan 10 serangan udara ke lingkungan at-Tuffah di Gaza Timur serta daerah timur Jabalia al-Balad di utara.
Sementara itu, di barat Khan Younis, satu tenda pengungsian di kawasan al-Mawasi diserang, mengakibatkan beberapa warga luka-luka.
Rumah Sakit Jadi Target, Obat-Obatan Hangus Terbakar
Serangan Israel tak hanya menyasar rumah penduduk, tetapi juga rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, Israel tengah melancarkan kampanye sistematis untuk melumpuhkan rumah sakit Palestina.
Rudal Israel menghantam Rumah Sakit Gaza Eropa di timur Khan Younis. Di utara Gaza, api melalap generator listrik rumah sakit setelah dihantam langsung oleh militer Israel, meski tim pemadam berhasil menjinakkan kebakaran.
Lebih tragis lagi, pasukan Israel menghalangi tim penyelamat mencapai Rumah Sakit Indonesia, yang terbakar usai digempur, menciptakan kepanikan besar di kalangan pasien dan tenaga medis.
Tak berhenti di situ, serangan juga menyasar gudang utama obat-obatan di Rumah Sakit Nasser, membakar habis sisa-sisa stok yang sangat terbatas.
92% Rumah Gaza Rusak, Warga Mengungsi Berulang Kali
UNRWA menyatakan bahwa 92% rumah di Gaza telah hancur atau rusak akibat agresi. Ratusan ribu warga kini mengalami “kehancuran tak terbayangkan”, terpaksa mengungsi berulang kali tanpa tempat berlindung.
Menurut data terbaru dari Kantor Media Pemerintah Gaza (8 Mei 2025), sejak dimulainya perang genosida Israel:
38 rumah sakit
81 pusat kesehatan
164 institusi medis telah dihancurkan, dibakar, atau dipaksa berhenti beroperasi.
174.000 Korban, 11.000 Hilang, dan Dunia Masih Bungkam
Perang pemusnahan yang dilancarkan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan dan melukai lebih dari 174.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11.000 orang masih hilang, sementara ratusan ribu lainnya hidup sebagai pengungsi di tanah sendiri.
Semua ini terjadi di bawah dukungan penuh Amerika Serikat, di tengah kebisuan internasional dan pembangkangan Israel terhadap seruan dunia serta perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikan kejahatan ini.
Sumber: Al Jazeera