Brigade Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, merilis video eksklusif dari medan tempur—menunjukkan detik-detik saat para pejuangnya menembakkan roket “107” ke arah rumah yang dijadikan tempat berlindung oleh tentara Israel di lingkungan At-Tuffah, timur Kota Gaza.

Rekaman itu memperlihatkan proses persiapan, pengintaian, hingga peluncuran roket yang menyasar tepat ke posisi pasukan pendudukan yang tengah menembaki warga sipil Palestina dari balik tembok rumah.

Serangan ini menjadi bagian dari respons militer yang lebih luas terhadap pembantaian yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Dalam beberapa hari terakhir, kelompok-kelompok perlawanan Palestina meningkatkan intensitas serangan mereka ke titik-titik konsentrasi militer Israel di berbagai wilayah Gaza yang menjadi zona invasi.

Aksi ini digencarkan setelah jumlah korban syahid melonjak menjadi lebih dari 52.365 jiwa, dengan 117.905 lainnya mengalami luka-luka akibat agresi brutal yang tiada henti.Tak hanya Brigade Al-Quds, Brigade Izzuddin Al-Qassam—sayap militer Hamas—juga melancarkan serangan mematikan.

Pada Ahad lalu, Al-Qassam mengumumkan keberhasilannya meledakkan ranjau anti-personel ke arah kelompok tentara Israel di sisi timur At-Tuffah, menewaskan dan melukai sejumlah dari mereka.

Brigade Al-Quds sebelumnya juga merilis video lain yang menunjukkan serangan terhadap pasukan Israel dan kendaraan militer mereka di Kota Rafah, selatan Gaza.

Bahkan, dalam pernyataan tegas, mereka menyatakan bahwa satu-satunya jalan untuk membebaskan tawanan Israel adalah lewat pertukaran tawanan—sebuah tawaran yang terus menjadi kartu politik penting dalam perang yang tengah berlangsung.

Sementara itu, pakar militer Mayor Jenderal Muhammad Al-Samadi dalam tayangan Al Jazeera menyebut bahwa perlawanan Palestina kini bergerak dengan taktik gerilya modern. Dari penyergapan jarak dekat, tembakan anti-tank, hingga sniper—semua dilakukan dengan presisi tinggi.

Dia menegaskan bahwa para pejuang Gaza telah menguasai medan dan menemukan celah-celah kelemahan tentara Israel, yang kini disebutnya mulai kelelahan dan mengalami krisis moral di garis depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here