Aparat Israel kembali menebar teror di Tepi Barat. Seorang anak perempuan dan seorang pemuda Palestina ditembak pasukan Israel, sementara tiga bocah diculik oleh pemukim Yahudi di Nablus sebelum berhasil diselamatkan warga.

Palang Merah Palestina melaporkan, seorang anak perempuan berusia 13 tahun dilarikan ke rumah sakit akibat luka tembak di bagian paha setelah tentara Israel menyerbu Desa Beit Furik, timur Nablus, Sabtu malam (18/4). Menurut saksi mata, pasukan pendudukan masuk ke desa dengan melepaskan tembakan dan menembakkan gas air mata, serta menangkap salah satu warga.

Di sisi barat desa, kelompok pemukim ekstremis menyeret tiga bocah Palestina—masing-masing berusia 7, 10, dan 11 tahun—saat mereka tengah bermain di sekitar rumah. Mereka mengikat tangan anak-anak itu dan mencoba membawa mereka pergi, sebelum akhirnya warga berhasil membebaskan mereka dalam waktu kurang dari satu jam.

“Seorang ibu melihat langsung penculikan itu dan segera memanggil para pemuda desa. Mereka segera menyusuri area dan menemukan anak-anak dalam keadaan terikat tangan, tapi Alhamdulillah tanpa luka fisik,” ujar Arif Hanani, Kepala Dewan Desa Beit Furik.

Sementara itu, di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarm timur laut, tentara Israel menangkap seorang pemuda Palestina lainnya. Di desa tetangga, Nazlat Isa, seorang remaja mengalami luka tembak di bagian kaki dan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

Operasi militer Israel di kamp Nur Shams telah berlangsung selama 71 hari berturut-turut, diwarnai penggerebekan, penghancuran rumah, dan intimidasi yang terus-menerus terhadap penduduk sipil.

Lahan Dibakar, Desa Ditutup

Tak hanya menebar teror di utara, kekerasan juga meluas ke selatan Tepi Barat. Aktivis HAM Osama Makhamra melaporkan, pemukim Israel membakar lahan pertanian milik warga Palestina di dekat Yatta, Hebron. Api bahkan sempat menjalar ke sebuah rumah yang masih dalam tahap pembangunan dan membakar sebagian material kayunya, sebelum berhasil dipadamkan warga.

Bersamaan dengan itu, kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan bahwa tentara Israel menutup akses masuk ke sejumlah desa di wilayah Salfit, dengan mendirikan pos pemeriksaan militer. Mereka juga menyerbu Desa Tuqu’ di tenggara Betlehem, menembakkan gas beracun dan granat ke arah rumah-rumah warga, menyebabkan banyak warga sesak napas.

Di wilayah selatan lainnya, pasukan pendudukan turut menyerbu kota Idhna, barat Hebron.

Selama agresi brutal di Gaza terus berlangsung, kekerasan Israel di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur, juga meningkat tajam. Sejauh ini, lebih dari 952 warga Palestina gugur dan hampir 7.000 lainnya terluka di wilayah pendudukan. Sebanyak 16.400 warga ditangkap, termasuk anak-anak dan perempuan, menurut data lembaga Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat telah menjalankan genosida di Gaza. Hingga hari ini, agresi itu telah mengakibatkan lebih dari 168 ribu korban jiwa dan luka-luka, mayoritas anak-anak dan perempuan, serta lebih dari 11 ribu orang masih dinyatakan hilang di bawah reruntuhan atau tidak diketahui nasibnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here