Spirit of Aqsa- Federasi Sepak Bola Palestina mengumumkan jumlah atlet dan anggota pramuka yang syahid akibat perang genosida di Jalur Gaza telah mencapai 644 orang.

Dalam pernyataan di laman resminya di Facebook, federasi tersebut menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, 359 korban berasal dari dunia sepak bola, termasuk pemain, pelatih, dan staf pendukung. Di antara mereka, terdapat 91 anak-anak dan 268 remaja.

Selain itu, sebanyak 89 anggota pramuka dan 196 atlet dari cabang olahraga lainnya turut menjadi korban.

Federasi juga melaporkan bahwa 24 individu yang terlibat dalam sepak bola ditangkap di Tepi Barat, sementara tidak ada laporan penangkapan atlet di Jalur Gaza.

Sementara itu, pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan 278 fasilitas olahraga, dengan rincian 265 di Gaza dan 13 di Tepi Barat.

Federasi menegaskan bahwa angka ini belum final mengingat banyak korban yang masih hilang dan keterbatasan sumber informasi.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 152 ribu korban jiwa dan luka-luka, mayoritas anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11 ribu orang dilaporkan hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak serta lansia. Situasi ini menjadi salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Sekitar dua juta warga Gaza dari total 2,2 juta penduduk menjadi pengungsi, hidup dalam kondisi kemanusiaan yang sangat sulit akibat kekurangan kebutuhan pokok, air, dan makanan.

Meski begitu, Israel terus melakukan pembantaian dengan mengabaikan dua surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional pada 21 November lalu terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here