Spirit of Aqsa- Sedikitnya 20 warga Palestina gugur syahid dan sejumlah lainnya terluka akibat serangan udara Israel di kawasan Beit Hanoun, Gaza Utara, Selasa (10/12/2024) menurut laporan koresponden Al Jazeera. Di sisi lain, tentara Israel terus menghancurkan rumah-rumah di barat kamp pengungsi Jabalia.
Sumber medis mengonfirmasi bahwa sejak Senin dini hari, serangan Israel di berbagai wilayah Gaza telah menyebabkan 37 warga Palestina gugur.
Pada hari yang sama, jumlah korban bertambah menjadi tujuh setelah serangan udara menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah.
Saksi mata melaporkan kepada Anadolu Agency bahwa sebuah pesawat Israel menyerang rumah keluarga Maqad di lingkungan Sheikh Radwan, Gaza Utara, yang menyebabkan seorang warga gugur dan beberapa lainnya terluka.
Di tengah serangan udara dan tembakan artileri yang terus menyasar kamp pengungsi Bureij dan Nuseirat, Israel kembali menghancurkan rumah-rumah di barat Jabalia.
“Tidak Ada Tempat Aman”
Organisasi internasional Doctors Without Borders (MSF) menyatakan pada Senin bahwa “tidak ada tempat aman di Gaza, dan tidak ada seorang pun yang terbebas dari ancaman.” Pernyataan ini merujuk pada serangan Israel yang mengakibatkan korban sipil, termasuk empat anak, di Deir al-Balah, Gaza Tengah.
MSF kembali menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan mendesak penghentian segera serangan militer di Gaza.
Pada Minggu malam, seorang warga Palestina dan istrinya gugur, sementara enam lainnya, termasuk bayi mereka, terluka parah akibat serangan yang menghancurkan tenda mereka di kota Zawaida, Gaza Tengah.
Sebelumnya, sumber medis di Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa melaporkan lima korban gugur, termasuk dua anak dan seorang wanita, serta beberapa luka-luka setelah serangan helikopter Israel menghantam tenda pengungsi di wilayah al-Masha’aleh, barat daya Deir al-Balah.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan besar-besaran Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 150.000 warga, sebagian besar anak-anak dan wanita, dengan lebih dari 11.000 orang masih hilang. Kehancuran masif ini diperburuk dengan meningkatnya kelaparan di seluruh wilayah.