Spirit of Aqsa- Militer Israel mengumumkan tiga tentaranya tewas dan 12 lainnya terluka dalam pertempuran di Kamp Pengungsi Jabalia. 

Menurut laporan Channel 14 Israel, tentara yang tewas berasal dari Brigade Givati. Mereka disergap oleh sepuluh pejuang Palestina menggunakan roket dan senjata otomatis saat iring-iringan militer sedang dalam perjalanan meninggalkan lokasi tugas.

Presiden Israel Isaac Herzog menggambarkan pertempuran di Gaza sebagai “pertempuran yang sulit dan kompleks.” Sebelumnya, media Israel menyebut insiden di Jabalia sebagai “peristiwa luar biasa” yang menandai pukulan berat bagi militer Israel di tengah eskalasi perlawanan di Gaza.

Sumber militer Israel menyebutkan bahwa para tentara berada di atas truk yang penuh dengan bahan peledak, yang kemudian meledak setelah terkena tembakan roket anti-tank oleh pejuang Palestina. Media Palestina melaporkan bahwa bahan peledak itu direncanakan untuk menghancurkan rumah-rumah warga di Jabalia.

Menurut laporan, helikopter Israel telah tiga kali mendarat di lokasi untuk mengevakuasi korban tewas dan luka.

Perlawanan Palestina Terus Berkobar
Kelompok perlawanan Palestina terus melancarkan serangan terhadap pasukan pendudukan di berbagai lokasi. Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, bersama Brigade Al-Amudi dari Fatah, mengaku telah menembakkan roket ke markas komando Israel di Netzarim, kawasan yang memisahkan Gaza utara dan selatan.

Selain itu, Brigade Al-Quds mengklaim berhasil menguasai drone bunuh diri Israel di langit Khan Younis, selatan Gaza, sebelum menjalankan misi serangannya. Mereka juga mempublikasikan rekaman sejumlah drone intelijen Israel yang berhasil dikuasai.

Sementara itu, Brigade Abu Ali Mustafa dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina menyatakan telah menembaki posisi artileri Israel di sekitar Netzarim dengan mortir berat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here