Spirit of Aqsa- Pasukan teroris Israel terus melakukan pelanggaran terhadap warga Palestina di sejumlah kota dan desa di Tepi Barat yang diduduki. Serangan brutal tersebut mengakibatkan beberapa korban luka.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, seorang anak terluka akibat tembakan peluru tajam saat penggerebekan di Kota Salfit, bagian utara Tepi Barat.
Dalam pernyataannya, Bulan Sabit Merah menyebutkan bahwa tim medis mereka menangani seorang anak berusia 14 tahun yang tertembak di bagian paha, dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.
Kantor berita Palestina, mengutip sumber-sumber lokal, melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu kota tersebut dengan melepaskan tembakan peluru tajam, serta melemparkan bom suara dan gas beracun.
Selain itu, seorang gadis dilaporkan mengalami sesak napas dan seorang pemuda mengalami memar saat penggerebekan di Kamp Pengungsi Jalazone, Tepi Barat.
Penyerangan Berlanjut
Sementara itu, pasukan Israel kembali menyerbu area di sekitar Kamp Pengungsi Askar, sebelah timur Nablus, Tepi Barat bagian utara.
Dalam rangkaian penggerebekan yang terus berlanjut, sumber-sumber yang dilaporkan oleh Al Jazeera menyebutkan bahwa pasukan Israel juga menyerbu Kota Dura, sebelah selatan Hebron, Tepi Barat.
Kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki terus mengalami penggerebekan dan serangan dari pasukan Israel dan para pemukim. Serangan tersebut disertai dengan bentrokan, penangkapan, serta penggunaan peluru tajam, peluru karet, dan gas air mata beracun terhadap warga Palestina.
Serangan ini meningkat seiring dengan agresi Israel yang tak henti-hentinya terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Perlu dicatat bahwa jumlah syuhada di Tepi Barat telah meningkat menjadi 756 sejak 7 Oktober 2023, termasuk 165 anak-anak, sementara lebih dari 6.250 orang terluka, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
Sumber: Al Jazeera