Spirit of Aqsa, Palestina- Sejak awal pembantaian di Jalur Gaza, militer teroris Israel telah mengumumkan ‘koridor aman’ untuk evakuasi warga sipil dari wilayah pertempuran. Namun faktanya, banyak kasus memperlihatkan tentara teroris Israel mengeksekusi warga sipil di area yang mereka klaim aman tersebut.

Aljazeera melaporkan, koridor aman yang ditetapkan tersebut tidak bisa meyakinkan anak-anak di sana, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah video yang diposting oleh Bulan Sabit Merah Palestina di akun Instagram.

Video tersebut menampilkan percakapan antara salah satu staf Bulan Sabit Merah di Gaza dengan seorang anak perempuan Palestina. Video itu diberi caption, “Anak-anak takut melintasi apa yang dikatakan tentara (Israel) sebagai koridor aman.”

Video tersebut menunjukkan anak perempuan tersebut gemetar ketakutan, sementara seorang petugas Bulan Sabit Merah mencoba menenangkan dan meyakinkan bahwa melintasi koridor adalah untuk keamanan. Hal itu terjadi setelah militer teroris Israel mengepung Rumah Sakit Al-Amal di Khan Yunis dan meminta orang-orang untuk meninggalkannya.

Video anak perempuan tersebut mengejutkan banyak pengguna media sosial karena kondisi psikologis anak-anak di Gaza yang terpengaruh oleh tindakan dan pelanggaran tentara Israel. Anak-anak merasa kehilangan rasa aman setelah melihat tentara Israel menargetkan warga sipil saat melintas di area “koridor aman”.

Para netizen merujuk pada banyak video yang menunjukkan tentara Israel menembak pengungsi dari berbagai wilayah Gaza, seperti video yang menunjukkan penembakan terhadap dua saudara meskipun salah satunya mengibarkan bendera putih.

Mereka juga menyebarluaskan video yang menunjukkan momen eksekusi warga sipil Ramzi Abu Sehlo oleh tentara Israel, meskipun dia mengibarkan bendera putih di depan kamera di wilayah al-Mawasi, yang Israel klaim sebagai wilayah “aman”, serta klip lain yang menampilkan jenazah-jenazah para syuhada yang tersebar di pinggir jalan yang didakwa oleh pendudukan sebagai “koridor aman”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here