Spirit of Aqsa, Palestina- Khalid Mishal, kepala Gerakan Hamas di luar negeri, menekankan, para pemimpin Hamas bercita-cita untuk mati syahid di Jalan Allah. Dia menyampaikan hal tersebut menyusul berita kematian Syekh Saleh Al-Aruri.
“Syahidnya para pemimpin membuktikan fakta yang sangat penting, yaitu bahwa jalan syahid adalah pilihan para pemimpin, sebagaimana juga pilihan para pejuang, tidak ada yang meninggalkannya, dan tidak ada yang menjauh darinya, tetapi itu adalah tujuan kita, dan kita bersiap untuk itu dan menetapkan diri kita pada jalannya,” kata Mishal dalam pernyataan pers, dikutip Pusat Informasi Palestina, Jumat (5/1).
Mishal menjelaskan, setiap pejuang memiliki cara masing-masing dalam menjemput syahid. Bukan sekadar hak seorang pejuang, tapi syahid memang sudah menjadi cita-cita yang dinanti-nantikan. Mereka bahkan bekerja keras, selalu berdoa, dan terus berjuang hingga darah terakhir untuk mendapat kematian sebagai syahid.
“(Syahid adalah) tujuan dan keinginan yang kita nantikan dan kerja keras untuk itu dengan ketulusan, dedikasi dalam bekerja, menyelidiki niat dengan berdoa untuk itu dari orang tua, dan juga melanjutkan perjalanan hingga detik terakhir, hingga napas terakhir, hingga kita bertemu dengan Allah sebagai syuhada,” ujar Mishal.
Satu Darah
Mashal menegaskan, kematian para pemimpin Hamas menunjukkan bahwa darah rakyat Palestina satu, pertempuran Palestina adalah pertempuran bersama, Taufan Al-Aqsa adalah pertempuran rakyat Palestina.
“Di dalam dan pertempuran rakyat kita di luar dengan semua faksi dan kekuatan, bahkan ini adalah pertempuran umat, dan darah Lebanon yang suci ini bercampur hari ini, seperti yang dicampur sebelumnya selama bertahun-tahun dengan darah Palestina dan Arab untuk Palestina,” ujar Mishal.