Spirit of Aqsa, Palestina- Intel berinvestasi US$25 miliar atau setara Rp385 triliun (asumsi kurs Rp15.419 per dolar AS) untuk membangun pabrik chip di Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim ini adalah penanaman modal terbesar yang pernah dilakukan perusahaan internasional sepanjang sejarah Israel.
Sebenarnya, Netanyahu sudah mengumumkan rencana investasi pabrikan AS tersebut sejak Juni 2023 lalu. Kini, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich resmi mengumumkan kesepakatan investasi tersebut.
“Investasi ini menjanjikan untuk mendorong peluang kerja berkualitas tinggi dengan peningkatan produktivitas di daerah terpencil dan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Israel,” tulis Bezalel dalam akun X pribadinya, dikutip dari CNN, Kamis (28/12).
Investasi ini merupakan bagian dari perluasan pabrik pembuatan chip yang ada di Kiryat Gat, Israel. Konstruksi sedang berlangsung untuk mempersiapkan perluasan lokasi, di mana sebagian besar bangunan diklaim sudah rampung. Pabrik chip anyar Intel ini dijadwalkan buka pada 2028 mendatang.
“Pertumbuhan fasilitas manufaktur Kiryat Gat kami merupakan sumber kebanggaan yang luar biasa bagi karyawan kami di Israel, serta cerminan komitmen teguh mereka terhadap keunggulan,” ucap Co-General Manager Intel Israel Daniel Benatar dalam pernyataan resmi.
“Dukungan dari Pemerintah Israel memungkinkan kami untuk terus mengembangkan keunggulan tersebut demi memastikan Israel tetap menjadi pusat teknologi dan bakat semikonduktor global,” sambungnya.
Intel memang sudah lama menanamkan modalnya di Israel. Agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu tampak tak mengubah sikap raksasa teknologi AS itu, padahal korban jiwa berjatuhan di mana-mana.
Mereka diklaim sudah mempekerjakan 11.700 orang di Israel dengan total investasi lebih dari US$50 miliar dalam 50 tahun terakhir. Selain di Kiryat Gat, Intel disebut punya beberapa lokasi fasilitas pengembangan dan produksi canggih lainnya di Israel.
