Spirit of Aqsa, Palestina- Ratusan pekerja dan pengunjuk rasa telah menutup empat pabrik senjata di Inggris, yang memasok komponen untuk jet tempur siluman F-35 yang digunakan militer Israel untuk mengebom Jalur Gaza.
Keempat pabrik senjata tersebut termasuk Eaton Mission Systems di Bournemouth, BAE Systems di Samlesbury Aerodrome di Lancashire, pabrik L3Harris di Brighton, dan lokasi BAE Systems Govan di Glasgow.
Masing-masing dari empat pabrik senjata tersebut memasok komponen yang diperlukan untuk membangun jet tempur siluman F-35. Menurut situs web perusahaannya, sistem L3-Harris merupakan bagian integral dari beberapa pesawat tempur Amerika Serikat (AS) termasuk F-22, F/A-18 dan F-35.
Mereka juga memproduksi mekanisme pelepasan bom untuk pesawat tempur F-35 dan drone Reaper, yang keduanya dikerahkan oleh Israel di Gaza. Rekaman yang diposting online menunjukkan para aktivis memblokir pintu masuk ke empat pabrik tersebut sejak pagi hari dan mencegah pekerja dari pabrik senjata tersebut memasuki lokasi.
Jenny, seorang anggota serikat pekerja dari kelompok Pekerja untuk Palestina Merdeka, yang membantu mengatur aksi hari ini, Kamis (7/12/2023), mengatakan blokade tersebut merupakan langkah penting untuk mendukung warga Palestina yang terjebak di Gaza.
“Jet tempur yang diproduksi oleh pabrik-pabrik ini digunakan untuk memenjarakan masyarakat Gaza dalam perangkap maut. Mereka diperintahkan untuk mengungsi ketika tidak ada tempat yang aman untuk dituju, sementara pemerintah kami masih menolak mendukung gencatan senjata,” kata Jenny.
“Pekerja di seluruh Inggris bangkit untuk Palestina, dengan mengatakan bahwa kami tidak akan membiarkan senjata yang digunakan dalam genosida dipasok atas nama kami dan didanai oleh pajak kami,” imbuhnya.
“Gerakan kami berkembang pesat dan mendapatkan lebih banyak momentum setiap harinya. Kami meningkatkan taktik kami dan blokade yang dilakukan saat ini mengakibatkan banyak sekali orang yang mengambil bagian dalam gangguan terhadap produksi senjata Israel di Inggris, bersamaan dengan para pekerja yang menargetkan pemasok senjata Israel di seluruh Eropa,” tuturnya seperti dikutip dari Middle East Eye (MEE).
Kay, seorang petugas layanan kesehatan yang bergabung dalam barisan piket di luar pabrik Eaton Mission Systems di Bournemouth, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa keputusan mereka untuk melakukan protes datang untuk menentang penghancuran sistem layanan kesehatan Gaza oleh pesawat tempur Israel.
“Strategi yang digunakan Israel dalam genosida ini adalah dengan secara sistematis menargetkan fasilitas kesehatan dan secara sistematis menargetkan penyandang disabilitas Palestina,” ujar Kay.
“Pemerintah Inggris di saat yang sama telah menghancurkan layanan NHS dan layanan sosial melalui pengetatan anggaran, menggunakan uang tersebut untuk menjamin perusahaan-perusahaan Inggris seperti Eaton Mission guna mempersenjatai Israel agar melakukan genosida,” imbuhnya Jet tempur F-35 dibuat oleh Lockheed Martin di AS, dengan bantuan mitra internasional, termasuk pabrik dari Inggris, yang memasok komponen yang digunakan untuk membantu pembuatan pesawat tempur.
Awal tahun ini, Israel memesan tambahan 25 jet tempur siluman F-35 dari Lockheed Martin, dalam kesepakatan senilai USD3 miliar.
“Tambahan 25 pesawat yang diproduksi oleh Lockheed Martin akan menambah jumlah jet tempur F-35 di angkatan udara Israel menjadi 75,” kata kementerian pertahanan Israel.
Pembelian tersebut akan dibiayai oleh uang bantuan yang diterima Israel dari AS. Miranda Allan, seorang pengungsi Palestina yang tinggal di Inggris, menghadiri aksi protes di pabrik senjata L3 Harris di Brighton.
“Penting untuk berhenti mempersenjatai Israel. Kita perlu memahami mengapa perang ini terjadi,” katanya kepada MEE.
“Perang ini adalah sebuah bisnis, ada gas (di Gaza). Mereka ingin membuat Jalur Sutra baru melalui Gaza. Israel ingin melanjutkan agenda ini,” ia melanjutkan. “Saya lahir di sebuah kamp di Yordania. Mengapa saya seorang pengungsi? Saya memiliki rumah yang indah, tanah yang indah dekat Jaffa (Israel),” ungkapnya.
“Sebagai warga Palestina, kami telah melihat banyak hal, kami memiliki banyak ketakutan, sekarang kami tidak lagi merasa takut,” imbuhnya. Aksi hari ini terjadi ketika para pekerja di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Belanda, Prancis dan Jerman, juga melakukan aksi serupa.
Awal pekan ini, pengacara Belanda mengajukan petisi ke pengadilan untuk menuntut Belanda berhenti mengekspor komponen F-35 yang dapat digunakan oleh Israel untuk menyerang Gaza. Protes ini terjadi ketika Israel terus melakukan pemboman terhadap Gaza dengan dukungan dari negara-negara barat, termasuk Inggris dan AS.