Spirit of Aqsa, Palestina- Pejuang Al-Aqsa, Brigade Al-Qassam, menerbitkan video penghancuran kendaraan-kendaraan tempur Israel di Gaza dua hari belakangan. Salah satu kendaraan tersebut tampak mengalami kebakaran hebat. Mengapa begitu mudahnya kendaraan-kendaraan militer pasukan penjajah Israel (IDF) yang canggih itu dihancurkan?

Tank teroris Israel yang dirudal kemudian terbakar diketahui diserang di wilayah Shujaiya di sebelah timur Kota Gaza. Di wilayah itu serangan dilakukan bersamaan oleh Brigade al-Qassam dan Brigade al-Quds dari Jihad Islam Palestina.

Al Jazeera merujuk pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi mengatakan, ada sejumlah faktor penentu serangan itu. Salah satunya, misil Al-Yassin 105 secara akurat mengenai menara tank dan meledakkan amunisinya.

Penargetan dilakukan dari area yang lebih tinggi, yang memberikan peluang ideal bagi pembawa rudal dan penembak untuk mengenai menara tank, setelah garis pandang menjadi terbuka tanpa hambatan.

Dia menunjukkan bahwa penargetan dari atas pasti berakibat fatal setelah peluru menembus menara tangki. Menurutnya, adegan pembakaran yang diakibatkan oleh serangan tersebut adalah akibat dari peluru yang memasuki menara dan meledakkan amunisi yang dibawanya.

Amunisi tank tersebut mengandung bom tembus, fosfor, dan bom biasa, seraya menegaskan bahwa ledakan tersebut diakibatkan oleh ledakan amunisi yang dibawa tank di dalam rangka menara.

Al-Duwairi juga menerangkan bahwa tank Israel dalam pertempuran saat ini pasti membawa 10 tentara didalamnya. “Dan tentu saja semua orang di dalamnya terbunuh,” kata dia. Fakta itu kemudian menimbulkan pertanyaan tentang keakuratan pernyataan militer Israel soal jumlah prajurit dan perwira mereka yang tewas di Gaza selama serangan darat sejak 27 Oktober lalu. Menurutnya, jumlah korban yang diumumkan oleh Israel, lebih rendah dari kondisi sebenarnya secara eksponensial.

Dia mencatat bahwa pejuang al-Qassam dalam perang kali ini sangat berhati-hati memilih target. Mereka membiarkan buldoser lewat sambil menunggu “target berbahaya” mengacu pada tank yang kemudian terkena peluru anti-lapis baja.

Al-Duwairi juga memuji metode yang digunakan oleh anggota al-Qassam melalui kerja tim. Salah satu dari mereka menembakkan rudal Yassin, dan dua lainnya menunggu tentara keluar dari tank dan kemudian menghabisi mereka jika cedera pertama tidak berakibat fatal.

Ia juga mengungkapkan bahwa Batalyon al-Shujaiya, yang berafiliasi dengan al-Qassam, punya peran signifikan dalam serangan kemarin. Ini menambah panjang rekam keberhasilan batalyon itu setelah sebelumnya menyerang pasukan penjajah di Juhr Al-Dik dan Beit Hanoun di bagian utara Jalur Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here