Spirit of Aqsa, Palestina- Pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan, perang darat Israel di Jalur Gaza telah memasuki tahap pertempuran sengit dan ‘perang bergerak’. Perang perkotaan memiliki dampak yang lebih besar bagi penyerang yakni militer zionis Israel.

Di sisi lain, kendaraan militer Israel akan menjadi target tetap. Pertempuran pun tidak diukur dari berapa meter pasukan penyerang bergerak menyerang. Dalam hal ini, militer Israel terus mencoba memasuki daerah-daerah baru di wilayah Gaza, namun selalu mendapat perlawanan sengit sehingga mundur teratur atau hancur bersama tank dan kendaraan lapis baja mereka.

Hal itu mengacu pada pergerakan militer zionis Israel terjadi di Lapangan Al-Saraya yang lokasinya cukup dekat dari Kompleks Al-Shifa.

Dalam perang ini, tentara penjajah Israel masuk dari barat Kota Gaza, berlawanan dengan praktik yang biasa dilakukan dari timur, dengan mengandalkan bendungan api.

“Sebelum maju, dia terpaksa membom daerah sasaran dengan serangan udara, darat, dan laut yang keras untuk meratakan tanah, karena bangunan tempat tinggal akan berada di ambang kehancuran. Dia juga memperkirakan pembukaan terowongan akan terjadi atau akan ditutup,” kata Al-Duwairi, dikutip Al Jazeera, Selasa (14/11).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here