Spirit of Aqsa, Palestina- Dua platform online milik China, Baidu dan Alibaba menghapus Israel dari peta digitalnya. Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), dua perusahaan tersebut menghilangkan nama Israel dari tanah bersejarah Palestina.
Perubahan tersebut disebut sebagai keputusan China di tengah pembantaian zionis Israel di Jalur Gaza. Namun, saat dihubungi WSJ, pihak Baidu dan Alibaba menolak untuk berkomentar terkait penghapusan Israel pada peta digital mereka, dilansir Haaretz, Kamis (2/11/2023).
Kedua situs tersebut berfungsi setara dengan Google Maps di negara tersebut. Di masa lalu, pemerintah China pernah marah pada platform asing yang petanya tidak mengakui teritorial negara tersebut.
Perubahan peta digital pada dua platform tersebut disadari sejumlah pengguna internet.
“Israel telah dihapus dari Baidu Maps hari ini. Saya baru saja menyelesaikan hari yang panjang sehingga akhirnya dapat memverifikasi sendiri. Negara-negara tetangga masih diberi nama (Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dll). Jika Anda memperbesar Israel, hanya nama kotanya saja. Provokasi besar dari Tiongkok,” cuit akun @shaunmmaguire.
Selama perang berlangsung, hubungan antara Israel dan China menjadi tegang. Terlebih setelah Kementerian Luar Negeri China tidak mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Kemenlu China hanya mengecam dan menyebutnya sebagai “tindakan yang merugikan warga sipil”, dan menyerukan agar semua pihak tenang. Selanjutnya, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyatakan bahwa “tindakan Israel lebih dari sekadar membela diri” di Gaza.
Kementerian Luar Negeri Israel pun menyatakan kekecewaan mendalam pada pernyataan dan pengumuman China tersebut. Kemenlu Israel bahkan menyebut kecaman pemerintah China itu tidak jelas dan tegas atas tindakan dilakukan Hamas.