Spirit of Aqsa, Palestina- Kepala kantor media pemerintah, Salama Marouf, mengatakan, penjajah Israel telah melakukan lebih dari 688 pembantaian terhadap keluarga Palestina yang menyebabkan 4.807 orang syahid. Rentetan pembantaian itu dihitung sejak dimulainya agresi Nazi-Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Secara khusus Marouf menyorot pembantaian jurnalis Wael Al-Dahdouh. Keluarga Wael syahid akibat pemboman yang dilakukan Nazi-Zionis. Padahal, jurnalis memiliki perlindungan hukum dalam menjalankan tugas jurnalistik di medan perang.
Dia menunjukkan, jumlah syuhada sejak dimulainya Holocaust penjajah Nazi Israel pada tanggal Oktober telah meningkat menjadi 6.546 martir, termasuk: 2.704 anak-anak, 1.584 perempuan dan anak perempuan, dan 364 orang lanjut usia, selain 1.600 syuhada hilang di bawah reruntuhan, termasuk 900 anak-anak. Tercatat pula 17.439 warga luka-luka.
Lebih dari 183.000 unit rumah telah diinventarisasi dan dirusak oleh agresi yang sedang berlangsung. Itu meliputi 50% unit rumah di Jalur Gaza, termasuk lebih dari 28.500 unit rumah yang dihancurkan seluruhnya oleh pendudukan atau menjadi tidak dapat dihuni.
77 kantor pusat pemerintahan serta puluhan fasilitas umum dan pelayanan hancur akibat pendudukan dan menimbulkan kerusakan parah. Sedangkan, 188 sekolah mengalami berbagai kerusakan, termasuk 35 sekolah yang tidak berfungsi.
Penjajah Israel terus menargetkan jaringan air, listrik dan saluran pembuangan dan membuat beberapa di antaranya tidak dapat digunakan. Penjajah Israel juga terus menyasar gereja dan masjid, dengan 35 masjid rusak total dan 3 gereja rusak berat.
Ia menegaskan, berlanjutnya kejahatan pendudukan terhadap warga sipil menegaskan bahwa apa yang dilakukannya adalah pembantaian Zionis-Nazi terhadap rakyat Jalur Gaza dan rakyat Palestina di mana pun mereka berada, mulai dari agresi terhadap Palestina pada tahun 1948 M hingga hari ini.