Spirit of Aqsa, Palestina- Setidaknya empat orang Palestina gugur syahid dalam sebuah perlawanan di di kawasan Tepi Barat, Kamis (5/10/2023) dan Jumat (6/10). Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan penjajah Israel yang telah mencengkeram warga Palestina di Tepi Barat lebih dari 18 bulan belakangan.
Pada Kamis (5/10), pasukan penjajah Israel dilaporkan menembak mati dua pejuang Palestina di kamp pengungsian Tulkarem, Tepi Barat. Tel Avi menyebut pasukannya ditembaki saat menggelar operasi dan menyebabkan lima angota polisi paramiliter perbatasan terluka.
Otoritas Palestina mengonfirmasi, dua pejuang Palestina gugur syahid dalam baku tembak di kamp pengungsian tersebut. Hamas kemudian mengonfirmasi bahwa dua orang yang syahid itu adalah anggotanya.
Sementara itu, di Hawara, seorang pria Palestina diburu dan ditembak mati usai mengamuk di jalanan. Dalam video yang beredar di media sosial, pria itu menembaki sebuah mobil di jalanan sibuk Hawara pada Kamis (5/10) siang waktu setempat.
Pria itu menembak setidaknya 10 kali, mengejar mobil target yang berusaha menyelamatkan diri dengan menabrak pembatas di tengah jalan. Militer penjajah Israel melaporkan tidak ada yang terluka dalam mobil itu. Militer penjajah Israel kemudian mengaku memburu pria itu setelah kejadian dan menembaknya.
Pada Jumat (6/10), insiden kekerasan kembali terjadi di Hawara saat puluhan ekstremis Yahudi bentrok dengan penduduk Palestina. Kedua kelompok massa ini saling lempar batu.
Militer penjajah Israel pun mengaku menembak mati seorang pemuda yang melemparkan balok ke arah mobil Israel saat kejadian tersebut. Otoritas Palestina menyebut korban berusia 19 tahun dan ditembak di bagian dada.
Menurut catatan Associated Press, hampir 200 orang Palestina ditembak mati penjajah Israel di Tepi Barat sepanjang 2023. Tel Aviv menyebut sebagian besar yang terbunuh adalah milisi, tetapi warga sipil tak bersalah dan demonstran turut menjadi korban. Sebaliknya, serangan orang Palestina telah menewaskan lebih dari 30 orang Israel dalam kurun yang sama.