Spirit of Aqsa, Palestina- Sheikh Najeh Bakirat, Wakil Direktur Jenderal Departemen Wakaf Islam di Al-Quds, mengatakan, sebanyak 35 organisasi imigran ilegal Yahudi sedang bekerja untuk melakukan yahudisasi kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha. Mereka melakukan berbagai cara untuk mewujudkan hal tersebut.
Bakirat mengatakan, penjajah Zionis Israel telah menempatkan kota Al-Quds dalam lingkaran penargetan, dalam hal kuantitas dan kualitas, dengan cara yang berbeda dari penargetan selama beberapa dekade terakhir.
Dia menyatakan, penargetan penjajah Zionis Israel terhadap Al-Quds telah menjadi terbuka dan dipercepat, dan mencakup semua aspek kehidupan, melalui transformasi yang lengkap dan sistematis.
Hal tersebut bertujuan mempercepat penciptaan ibukota Yahudi dengan simbol-simbol Taurat, sampai pada “Kuil” yang mereka klaim di lokasi Masjid al-Aqsha, dan melenyapkan segala sesuatu yang berbau Islam dan Palestina.
Sheikh Bakirat menekankan, memakmurkan Masjid Al-Aqsha dan perjalanan ke sana adalah pilar utama untuk menghancurkan semua rencana zionis Israel, dan kesadaran bahwa Zionis Israel akan berakhir.
Para aktivis Al-Quds menyerukan mobilisasi di kota al-Quds, untuk melindunginya dari pawai “kebanggaan” (acara yang menselebrasikan budaya dan kebanggaan lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks), yang akan diadakan hari Kamis (1/6/2023) besok, dengan perlindungan pasukan pendudukan Zionis Israel, yang mengerahkan 2.000 anggota mereka untuk mengamankan pawai tersebut.
Sementara itu, sebagai bentuk pelanggaran serius dan eskalasi perang agama, pendudukan Zionis Israel sedang bersiap untuk mengorganisir sebuah pesta permukiman Yahudi di istana Umayyah dekat Al-Aqsha, Jum’at lusa, sebagai upaya untuk memalsukan fitur istana tersebut dan menyampaikan narasi tauratnya untuk menipu dunia tentang kebenaran identitas keislamannya.