Spirit of Aqsa, Palestina – Seorang warga Palestina berusia 28 tahun syahid tertembak di kepala. Penembakan itu terjadi saat pria tersebut melalukan perlawanan kepada penjajah Israel di Hebron, Tepi Barat. Pria Palestina itu ditembak dengan peluru tajam dalam aksi perlawanan.
Kantor berita Wafa Palestina mengidentifikasi pria itu sebagai Ahmad al-Atrash yang menghabiskan enam tahun di tahanan Israel sebagai tahanan politik. Kepala rumah sakit pemerintah Hebron seperti dikutip oleh kantor berita Maan mengatakan Ahmad meninggal sesaat setelah tiba di lokasi itu.
“Pasien tiba di unit gawat darurat dalam kondisi sangat kritis,” demikian Maan melaporkan.
Kejadian berawal saat konfrontasi meletus di pusat Hebron antara warga Palestina dan pasukan bersenjata Israel, yang menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah kerumunan pemuda. Puluhan warga Palestina pun menghirup gas air mata dan dilarikan ke rumah sakit.
Hebron, kota terbesar di Tepi Barat, adalah rumah bagi lebih dari 200 ribu warga Palestina. Sekitar 1.000 pemukim Yahudi tinggal di sana di pemukiman ilegal di bawah perlindungan militer Israel Sementara serangan pemukim terhadap warga Palestina sebuah pemandangan rutin yang pilu di Tepi Barat.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan terdapat 70 orang yang terluka dalam konfrontasi tersebut. Seorang pemuda ditembak di tangan dan kaki oleh pasukan Israel. Pasukan Israel menargetkan pengunjuk rasa dengan peluru tajam, tabung gas air mata, dan bom suara, yang menyebabkan pria itu cedera serta puluhan pemuda menghirup gas air mata.